PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo digegerkan dengan pembongkaran makam milik Sumarto (70), yang berada di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.
Yang lebih mengejutkan, makam warga Desa Batur, Kecamatan Gading, itu dibongkar oleh anak kandungnya, Nasir (45), pada Sabtu (12/10) sekitar pukul 16.00 Wib. Diketahui, jasad Sumarto dikebumikan sekitar 35 hari yang lalu.
Nasir merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Diduga, ia nekad membongkar kuburan ibunya karena mengalami gangguan kejiwaan akut sejak belasan tahun yang lalu. Alasannya, Nasir rindu terhadap mendiang sang ibu.
“Dari 4 bersaudara ini, 2 orang mengalami gangguan jiwa, yakni Nasir dan Sawi. Si Sawi mengalami gangguan kejiwaan tingkat sedang, sementara Nasir tergolong berat. Setelah membongkar kuburan sang ibu, jasadnya oleh Nasir dibawa ke rumahnya,” kata Kapolsek Pakuniran Iptu Haby Sutoko, Minggu (13/10).
Saat jasad sang ibu dibawa pulang, lanjut Haby, diketahui oleh Sul (kakak Nasir) yang kemudian merayu adiknya agar bersedia mengembalikan jasad sang ibu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
“Dari kuburan hingga ke rumahnya, jasad sang ibu dibawa pulang dengan cara dimasukkan ke dalam karung. Saat akan dikembalikan ke makamnya, ada warga yang mengetahui lalu merekam dan akhirnya videonya tersebar dan viral,” tutur Haby.
Atas kejadian ini, lanjut Haby, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk selalu memantau keberadaan Nasir. Selain itu, ia menyarankan agar Nasir diserahkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk mendapatkan perawatan kejiwaan.
“Saya harap video berdurasi 2 menit 38 detik itu tidak disebarluaskan agar situasi keamanan dan juga ketertiban masyarakat tetap terjaga. Kami juga tengah mencari informasi siapa yang menyebarkan video tersebut untuk diberi pengertian,” tutur Kapolsek.
Sekedar informasi, Sumarto meninggal lantaran sakit yang ia alami, bulan lalu. Perempuan 70 tahun ini meninggalkan 4 orang anak, anak pertama masih belum diketahui, anak kedua yakni Sul, anak ketiga, Nasir dan anak keempat adalah Sawi. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad