Menu

Mode Gelap
Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang

Pendidikan · 13 Nov 2019 05:57 WIB

Lapuk, Atap SD Negeri Sumberpoh 05 Ambruk


					Lapuk, Atap SD Negeri Sumberpoh 05 Ambruk Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Salah satu kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05, Desa Sumberpoh, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo ambruk. Beruntung tidak ada siswa atau pun guru yang menjadi korban.

Informasi yang diperoleh, ambruknya ruang kelas 3 terjadi Rabu (13/11) dini hari sekitar pukul 01.00. Ambruknya kelas yang yang biasanya ditempati 3 siswa itu kali pertama diketahui oleh penjaga sekolah.

Wijiyati, guru di SDN 05 Sumberpoh, mengatakan, ambruknya ruang kelas 3 sudah diprediksi sebelumnya oleh pihak sekolah. Sehingga, dua pekan sebelumnya, siswa yang berada di kelas tersebut dipindahkan.

“Memang sudah memprihatinkan keadaannya, beberapa asbes memang sudah terlihat rapuh dan kayunya juga sudah dimakan rayap. Makanya kami langsung memindahkan murid-murid,” kata Wijiyati.

Sementara Sahira, siswi SDN setempat mengaku, dirinya merasa takut sebelumnya, saat masih belajar di kelasnya. Ia berharap, agar kelasnya secepatnya diperbaiki, agar bisa terus belajar.

“Saya tidak tahu kenapa roboh, tapi kalau seperti ini jadi takut untuk belajar. Takut robohnya kena kepala. Saya pengen diperbaiki,” harap siswi berusia 8 tahun.

Terpisah, Kapolsek Maron, AKP Sugeng Supriyanto mengatakan, robohnya atap ruang kelas 3 sudah diprediksi terlebih dulu oleh pihak sekolah. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, menurut Sugeng, siswa langsung dipindah.

“Dari hasil penyelidikan, memang ruang kelas 3 ini sudah sangat memprihatinkan. Apalagi plafon sudah sangat terlihat. Makanya sejak dua minggu terakhir, kelasnya tidak dipergunakan proses belajar mengajar,” tutur Sugeng. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

22 November 2024 - 14:45 WIB

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Laka Maut di Winongan, Pengendara Motor Tewas, Satu Luka Parah

6 November 2024 - 12:30 WIB

Cegah Terulangnya Kasus Supriyani, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Siap Dampingi Guru

5 November 2024 - 16:14 WIB

Trending di Pendidikan