PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Lahir dan dibesarkan dari lingkungan keluarga yang memiliki kondisi ekonomi pas-pasan, tak membuat Yulia Citra (23) warga Desa Sumurdalam, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, patah semangat dalam meraih prestasi.
Hal itu justru menjadi pelecut semangat putri pasangan suami istri (Pasutri) Manis (43) dan Sami (37) ini. Terbukti, ia mampu menorehkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi ke 2 di Institut Ilmu Ke-Islaman Zainul Hasan (INZAH) Genggong.
Prestasi membanggakan itu terungkap dalam pengukuhan wisudawan-wisudawati INZAH di Gedung Islamic Centre Kota Kraksaan, Kamis (14/11) pagi. Yulia Citra meraih IPK 3,67 di tingkat Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Ia berselisih 0,3 dari peraih IPK tertinggi, Siti Mutammimah (23) asal Desa Gondosuli, Kecamatan Pakuniran, dengan IPK 3,70.
Pencapaian luar biasa tersebut, menurut gadis yang biasa disapa Yuli itu, tak lepas dari kerja keras dan do’a dari kedua orang tuanya. Padahal, katanya, dengan penghasilan orang tua sebagai buruh tani yang tak menentu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja susahnya bukan kepalang.
“Sejak awal kuliah saya targetkan, saya harus membanggakan orang tua. Karena biaya kuliah selama ini masih memakai uang hasil kerja orang tua sebagai buruh tani, jadi haram bagi saya main-main,” ungkap Yuli.

Untuk mencapai IPK 3,67, jelas Yuli, tak semudah yang ia perkirakan sebelumnya. Sebab ia harus berbagi waktu dengan kesibukan di rumah, jadwal akademis hingga kegiatan organisasi ekstra kampus yang ia ikuti. Belum bersaing dengan ratusan mahasiswa – mahasiswi lainnya.
“Kesulitannya, bagaimana cara menyeimbangkan kegiatan akademisi dengan organisasi tanpa ada yang dianaktirikan. Awalnya sempat pesimis, namun alhamdulillah saya bisa melakukannya,” bangganya.
Kebanggaan juga terpancar dari raut wajah Sami, ibunda Yulia Citra. Usai prosesi pengukuhan wisudawan – wisudawati usai, ia bersama sang suami langsung merangkul erat anak sulung dari 2 bersaudara itu.
“Meskipun pekerjaan kami hanya sebagai buruh tani, tetapi alhamdulillah anak saya menjadi yang terbaik. Hasil kerja keras kami serasa sudah terbayar dan tidak sia-sia,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya orang tua Yuli, kebanggaan juga dirasakan Kepala Program Studi (Prodi) PAI INZAH, Ahmad Humaidi. Ia berharap dengan capaian itu, Yuli dapat menebar bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan agama islam.
“Semoga para wisudawan – wisudawati mampu mengamalkan ilmunya dengan baik dan mereka cocok di masyarakat. Terlebih lagi, kepada anak didik yang mampu menjadi wisudawati terbaik di tingkat fakultas,” harapnya.
Diketahui, INZAH, STIH dan I-TECH Zainul Hasan Genggong menggelar wisuda ke 27, Kamis (14/11). Total ada 563 mahasiswa – mahasiswi yang dikukuhkan oleh Pengasuh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, KH. Moh Hasan Mutawakkil Allalah. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT