Menu

Mode Gelap
Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi

Gaya Hidup · 17 Nov 2019 00:53 WIB

Dulu Bau, ‘Kali Banger’ Kini jadi Ajang Nobar


					Dulu Bau, ‘Kali Banger’ Kini jadi Ajang Nobar Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga yang bermukim di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo punya cara unik untuk membuat sungai bersahabat dengan masyarakat. Jika dulu ‘Kali Banger’ dicap kotor dan bau, kini justru bersih dan dijadikan arena nonton bareng (nobar) oleh warga setempat.

Padahal, kali banger yang biasanya berada di RW 14 atau biasa disebut Kampung Sentono itu dulunya kotor, penuh sampah termasuk banyaknya jamban helikopter. Suasana itu berubah drastis saat PANTURA7.com berkunjung, pada Sabtu (16/11) malam.

Warga terlihat asyik duduk rapi sambil nobar ala layar tancap diatas sungai. Mereka seolah tak lagi merasakan ‘Kali Banger’ yang kotor dan bau seperti sebelumnya.

“Kali Banger sudah bersih mas, jadi kita buktikan bahwa dulunya kotor menjadi bersih. Hal ini dilakukan secara kompak warga sekitar,” kata Ketua RW 14 Abdi.

Kebiasaan nobar diatas Kali Banger dimulai sejak 2 bulan lalu. Biasanya paling sering untuk nobar sepak bola, namun jika tidak ada biasanya film-film layar lebar menjadi tontonan masyarakat.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Mangunharjo Rudi Purwanto menyampaikan, nobar diatas Kali Banger dilakukan sebagai bentuk edukasi bahwa sungai tak hanya saluran air semata, melainkan salah satu bentuk konservasi lingkungan yang harus dijaga.

“Ini sebagai upaya gotong royong menciptakan sungai yang hidup. Dalam artian tidak hanya fungsinya tapi juga ada nilai budaya disitu. Salah satunya melalui nobar diatas sungai ini,” jelasnya.

Nobar diatas sungai, imbuh Rudi, kini menjadi hobi baru sehingga kedepan akan terus dilakukan. “Sudah kami rutinkan mas, apalagi tiap malam minggu dan antusiasme warga juga tinggi,” ia menjelaskan.

Kendati biaya dari hasil swadaya masyarakat, papar Rudi, nobar diatas sungai ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk meningkatkan ajang kreatifitas. “Termasuk sungai yang banyak mengaliri Kota Probolinggo,” tutupnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 112 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Trending di Lingkungan