Menu

Mode Gelap
SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72 Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah Peras Kades, 2 Oknum Anggota LSM di Probolinggo Terjaring OTT Polisi Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

Lingkungan · 4 Des 2019 06:56 WIB

Kekeringan, Warga Desa Sindet Anyar Cari Air ke Sungai Pancar Glagas


					Kekeringan, Warga Desa Sindet Anyar Cari Air ke Sungai Pancar Glagas Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kemarau berkepanjangan masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo. Sebagian warga bahkan harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan air bersih dan layak konsumsi.

Seperti yang dirasakan warga Desa Sindet Anyar, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Sejak 4 bulan terakhir, warga dipusingkan dengan minimnya persediaan air bersih sehingga mereka harus mencari sumber air ke daerah lain.

Abdul Aziz (70) warga setempat mengatakan, kemarau panjang membuat sumur dan sumber mata ait di wilayah tersebut mengering. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa mendatangi sumber mata air di desa tetangga dengan menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer (KM).

“Sejak di Desa Sindet Anyar kekeringan, untuk mandi ataupun nyuci pakaian maka warga banyak yang pergi ke sungai Pancar Glagas atau yang biasa disebut Sungai Klatakan. Kalau jalan kaki, itu sekitar sepuluh kiloan,” kata Aziz, Rabu (4/12).

Dengan krisis air bersih yang melanda kawasan tersebut, lanjut Aziz, ia dan warga yang lain berharap ada bantuan dari pemerintah setempat. Entah dari pemerintah desa ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggi, untuk mengurangi beban warga soal air bersih.

“Karena selama kekeringan, warga di sini tidak pernah menerima bantuan air bersih dari pemerintah desa atau pemerintah kabupaten. Ya, warga cuma berharap ada bantuan dari pemerintah,” pinta Aziz.

Jika nantinya mendapatkan bantuan air bersih, sambung Aziz, warga akan berhemat dalam pemakaiannya. Jika tidak untuk kebutuhan minum dan memasak, paparnya, maka warga tidak akan mempergunakan kecuali sifatnya sangat mendesak.

“Paling cuma dibuat minum saja. Kalau untuk cuci pakaian atau mandi, kami akan pergi ke sungai. Karena turunnya hujan tidak diketahui, jadinya kami akan hemat air bersihnya,” tutup Aziz saat ditemui di rumahnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M

9 April 2025 - 18:53 WIB

Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya

9 April 2025 - 17:22 WIB

Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

9 April 2025 - 10:59 WIB

Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

8 April 2025 - 20:11 WIB

Ketua DPRD Lumajang Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak Saat Liburan

8 April 2025 - 08:43 WIB

Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar

6 April 2025 - 14:41 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

Trending di Regional