Menu

Mode Gelap
Emosi Saat Disapa, Eks Napi Tantang Polisi, Begitu Diperiksa Positif Sabu dan Judi Online Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

Lingkungan · 21 Des 2019 04:06 WIB

Awas! 19 Kecamatan di Probolinggo Rawan Alami Keretakan Tanah


					Awas! 19 Kecamatan di Probolinggo Rawan Alami Keretakan Tanah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sedikitnya 19 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, rawan alami keretakan tanah. Retakan tanah tersebut berpotensi terjadi seiring tibanya puncak musim hujan pada bulan Desember 2019 hingga Januari 2020.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), pada Rabu (11/12) lalu, ada 7 kecamatan yang diprediksi alami keretakan tanah dengan level menengah hingga tinggi. Sisanya, kategori menengah hingga rendah.

Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Besuk, Gading, Krucil, Lumbang, Pakuniran, Sukapura dan Tongas. Kawasan ini juga dinilai dapat memicu terjadinya banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

Sementara wilayah yang diperkirakan berpotensi mengalami gerakan tanah dengan level menengah, bisa terjadi di Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Krejengan, Maron dan Sumberasih. Adapun 7 kecamatan lainnya, diprediksi hanya berpotensi alami keretakan dengan level rendah.

Menanggapi potensi retakan tanah itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, menyebut pihaknya belum melakukan pemetaan lokasi kawasan rawan bencaba (KRB).

Namun demikian, untuk menindaklanjuti potensi terjadinya gerakan tanah di Kabupaten Probolinggo, pihaknya aku Anggit, akan menyampaikan informasi tersebut ke daerah-daerah yang masuk dalam peta kerawanan.

“Akan kami teruskan informasi daerah berpotensi gertan (gerakan tanah-red) ini. Kawasan yang berpotensi kami minta untuk waspada,” kata Anggit, Sabtu (21/12).

Masyarakat, tambah Anggit, lebih mengetahui kondisi lingkungan sekitar mereka sehingga harapannya dapat menanggulanginya potensi rawan bencana, tak terkecuali ancaman keretakan tanah.

“Masyarakat saat ini sudah semakin tangguh dalam menanggulangi bencana,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 117 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Trending di Lingkungan