PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Fenomena gerhana matahari cincin membuat sejumlah orang penasara, tak terkecuali di Kota Probolinggo. Guna mengobati rasa penasaran itu, sejumlah orang menyaksikan peristiwa gerhana matahari menggunakan alat tradisional.
Namun, isu yang berkembang bahwa melihat gerhana matahari cincin secara langsung dapat merusak mata membuat mereka menggunakan media. Yakni, menggunakan air dalam timba dan kaca.
“Ya takut saja kalau lihat matahari langsung. Dulu banyak yang bilang bisa bikin buta,” kata Ina (19) kepada awak media.
Namun ia mengaku, proses begitu cepat. Matahari sempat tertutup awan. “Tidak begitu kelihatan entah mendung entah apa karena begitu cepat,” tambahnya.
Senada dengannya, Mira (21) juga mengaku, tak berani menyaksikan langsung sebab sejak dulu takut jika melihat langsung.
Hal tersebut juga sesuai dengan saran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG mengimbau, masyarakat untuk tidak menyaksikan secara langsung fenomena alam tersebut dengan mata telanjang.
Untuk menyaksikan gerhana matahari dengan aman, gunakan kacamata gerhana maupun teleskop yang sudah dilengkapi filter.
Kegunaan filter adalah untuk menyaring sebagian besar cahaya matahari sehingga cahaya yang diterima mata tidak berbahaya.
Secara umum Gerhana Matahari Cincin (GMC) hanya terjadi sekitar 1-2 tahun sekali. Terakhir kali GMC terjadi pada 26 Februari 2017. Dalam enam tahun ke depan GMC diprediksi terjadi pada 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi