KREJENGAN-PANTURA7.com, Angin puting beliung yang menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo dua hari lalu, membuat warga meningkatkan kewaspadaan. Mereka kwatir bencana alam tersebut kembali terulang.
Pantauan PANTURA7.com, saat ini banyak warga terutama di kawasan terdampak bencana yang melakukan berbagai upaya antisipasi. Diantaranya dengan menebang pepohonan yang dianggap rawan tumbang.
Salah satunya dilakukan warga Desa Sentong, Kecamatan Krejengan. Masyarakat sekitar terlihat sibuk menebangi pohon di sekitar rumah, khususnya pepohonan yang sudah menua.
“Pokoknya pohon yang berdekatan dengan rumah, kita tebang. Entah itu pohon berukuran kecil, ataupun besar. Ini sebagai antisipasi kwatir ada puting beliung lagi,” kata Moh. Kholil, Minggu (5/1/2020).
Tak hanya menebang pohon, menurut pria berusia 27 tahun itu, warga sekitar juga bergotong royong mengecek atap dari satu rumah ke rumah warga lainnya.
“Kalau ada genteng ataupun kayu penyanggah atap yang rusak langsung kami ganti. Wasapada, sedia payung sebelum hujan kalau istilahnya,” tutur pria tiga anak ini.
Selain di Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, penebangan pohon juga dilakukan di jalur pantura Probolinggo-Situbondo. Tepatnya di ruas jalan raya Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan.
“Takut saja, apalagi ranting pohonnya sudah mulai sampai ke atap rumah. Kalau tidak ditebang sekarang, takut dibawa angin kencang. Malah nambah pekerjaan dan biaya yang lebih banyak lagi,” ujar Ahmadi, warga sekitar.
Sebagaimana diketahui, puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Probolinggo, pada Jum’at (3/1/2020) sore. Akibatnya, 206 rumah warga rusak dengan 203 rumah rusak ringan dan 3 rumah rusak berat hingga roboh.
Ratusan rumah yang terdampak puting beliung tersebar di 12 desa di 5 kecamatan, meliputi Kecamatan Krejengan, Paiton, Tongas, Kraksaan dan Kecamatan Pajarakan. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT