Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Religi & Pesantren · 3 Feb 2020 07:14 WIB

Gus Sholah Wafat, Shalat Gaib dan Tahlil Mengalir


					Gus Sholah Wafat, Shalat Gaib dan Tahlil Mengalir Perbesar

LECES-PANTURA7.com, Warga Nahdlatul Ulama (NU) atau yang biasa disebut Nahdliyin, melakukan shalat gaib dan tahlil untuk almarhum KH. Salahuddin Wahid (Gus Solah). Shalat gaib dan doa bersama itu dilakukan di seluruh penjuru tanah air.

Shalat gaib dan tahlil itu, juga atas maklumat (instruksi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Shalat gaib dan tahlil bisa dilakukan berjamaah di masjid atau di pondok pesantren.

Salah satu pondok pesantren (Ponpes) yang menggelar shalat gaib dan tahlil adalah Ponpes Al-Ihsan Assalafy, Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Salat gaib digelar Senin (3/2/2020) pagi.

Pengasuh Ponpes aal-Ihsan Assalafy, Kiai Faisol Zaini, menyebut, Gus Sholah merupakan sosok religius yang moderat. Dikatakannya, Gus Sholah selalu mengedepankan kepentingan umat dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

“Bagi Gus Sholah, kepentingan umat lebih penting, baik di internal Nahdlatul Ulama maupun dalam konteks persoalan bangsa,” terangnya.

Tak hanya di tingkat atas, Alm. Gus Solah menurut Kiai Faisol, juga sangat disegani dan menjadi tauladan kaum pesantren. “Pesan Almarhum Gus Solah yang paling saya jaga, mari bersama merawat NU dan umat,” tandasnya.

Ketua MWCNU Kecamatan Leces ini lantas menambahkan, kepergian tokoh bangsa seperti Gus Sholah, menambah duka mendalam bagi kalangan pondok pesantren dan Nahdliyin, khususnya di Jawa Timur.

“Dalam sepekan ini, ada tiga tokoh panutan santri yang telah wafat. Yakni Almarhum Habib Hasyim Bin Abdullah Assegaf Banyuwangi, KH. Moh. Muzayyan Badri Kraksaan, dan terakhir KH. Salahuddin Wahid Jombang,” tutupnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

MUI Kab. Probolinggo Sebut Agen Zionisme Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

29 Juli 2024 - 19:33 WIB

Ratusan Jamaah Haji Kota Probolinggo Tiba, Pj. Walikota Beri Pesan Begini

4 Juli 2024 - 13:06 WIB

Pura Mandhara Giri Semeru Agung tak Kecipratan APBD, Pimpinan Dewan Semprot Pemkab Lumajang

30 Juni 2024 - 19:54 WIB

Jamaah Haji Kota Probolinggo Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 4 Juli 2024

27 Juni 2024 - 14:55 WIB

Jumlah Hewan Kurban di Probolinggo Berkurang, Perputaran Uang pun Turun

21 Juni 2024 - 22:38 WIB

Masya Allah! Berada di Pinggir Pantai, Sumur Kiai Mino Berasa Tawar

19 Juni 2024 - 19:57 WIB

Jemaah Aboge di Leces Probolinggo, Gelar Idul Adha Hari ini

19 Juni 2024 - 09:53 WIB

Pastikan Pemotongan Hewan Kurban Sesuai Syariat, MUI Kota Probolinggo Cek RPH

18 Juni 2024 - 16:46 WIB

Trending di Religi & Pesantren