Menu

Mode Gelap
Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M Tepis Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wabup Jember Tampil Harmonis saat Hadiri Rapat Paripurna Diawasi dari Udara, Lokasi Sabung Ayam di Nguling Dibongkar Polisi

Berita Pantura · 10 Feb 2020 13:09 WIB

Musim Hujan, Harga Buah Naga Anjlok


					Musim Hujan, Harga Buah Naga Anjlok Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Harga buah naga jenis mawar merah merosot drastis. Selain karena kualitasnya tak cukup baik saat musim hujan, juga karena banyak petani buah naga panen raya.

Harga buah dengan pohon layaknya kaktus tersebut, saat ini sekitar Rp. 5 ribu per kilogram. Dengan modal Rp 10 ribu saja, pembeli bisa mendapatkan 2 kilogram buah naga di toko buah wilayah Kabupaten Probolinggo.

“Awalnya cuma nanya-nanya harganya, ternyata murah banget, akhirnya langsung beli. Dua kilogram yang ukuran kecil hanya Rp 10 ribu,” kata Amelia Hafsawaty, salah satu pembeli asal Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan.

Merosotnya harga buah yang disebut memiliki khasiat mencegah kanker ini, dikatakan oleh Iswah Yudi (44) pedagang buah naga asal Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, salah satu faktornya karena musim panen. Dampaknya, stok buah naga melimpah.

“Hanya dengan Rp 10 ribu saja, bisa mendapat 2 kilogram buah baga ukuran besar. Kalau ukaran sedang bisa 3 kilogram dan bisa mencapai 4 kilogram jika buah naga berukuran kecil,” tuturnya.

Sementara itu, Sucipto (28) pemilik kebun buah naga menyebut, jika tidak sedang panen raya maka harga buah naga sangat menggiurkan. Bahkan menurutnya, harga jual buah naga bisa menyamai harga tembakau.

“Kalau tidak panen raya, harganya per kilogram bisa mencapai Rp 30 ribu. Jika saat ini harganya merosot ya karena stoknya banyak, salah satu panen terbesar ada di Banyuwangi,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 152 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Trending di Berita Pantura