Menu

Mode Gelap
Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

Berita Pantura · 11 Mar 2020 09:13 WIB

Aktivis PMII Terluka saat Demo, PMII Probolinggo Desak Kapolres Jember Dicopot


					Aktivis PMII Terluka saat Demo, PMII Probolinggo Desak Kapolres Jember Dicopot Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo, mengecam tindakan represif yang dilakukan anggota Polres Jember, saat melakukan pengamanan demo, dua hari lalu.

Pasalnya, akibat tindakan berlebihan dari aparat korps coklat tersebut, 6 orang aktivis PMII Jember terluka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Bahkan saat ini, ke enam korban belum sepenuhnya pulih.

Ketua Umum PC PMII Probolinggo, Mohamad Sholehudin mengatakan, tindakan represif terhadap mahasiswa yang tengah menyampaikan aspirasi tak seharusnya dilakukan polisi. Sebab, mahasiswa berunjuk rasa semata-mata demi kepentingan rakyat.

“Kami sangat menyayangkan tindakan petugas kepolisian yang berlebihan. Arogansi petugas seperti menciderai semangat demokrasi kami, kelompok mahasiswa,” kecam Sholehuddin, Rabu (11/3/2020).

Menurut Sholehuddin, Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono, merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan tersebut. Kejadian itu, jelasnya, menunjukkan Kapolres Jember telah kehilangan kendali terhadap anak buahnya.

“Itu bukti bahwa Kapolres Jember gagal memimpin dan memberi teladan yang baik bagi anak buahnya. Kami akan mendesak kepada Kapolri agar Kapolres Jember dicopot,” papar dia.

Ia berharap, insiden tersebut tidak lagi terulang di masa-masa mendatang, agar aparat kepolisian tidak kembali ke era orde baru. “Kami kaum terdidik, tentu tidak akan melakukan hal-hal yang non prosedural,” tandas Sholehuddin.

Diketahui, 6 aktivis PMII Jember terluka saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Pemkab Jember, Senin (9/3/2020) siang. Selain mahasiswa, demo penolakan terhadap pemindahan saluran irigasi oleh PT. Semen Imasco Asiatic itu, juga diikuti oleh petani Puger. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sopir Meninggal Dunia saat Mengemudi, Bus Tabrak Pohon di Lumajang

17 April 2025 - 16:24 WIB

Masak dengan Tungku Tanpa Pengawasan, Rumah Lansia Ludes Terbakar

15 April 2025 - 10:09 WIB

Pencarian Korban Candra di Pantai Bambang Dilakukan Sampai 15 Kilometer dari Lokasi

14 April 2025 - 13:41 WIB

Bus Tabrak Truk di Tol Gempol-Pasuruan, Satu Tewas, Empat Luka

14 April 2025 - 12:53 WIB

Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka

11 April 2025 - 16:06 WIB

Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

10 April 2025 - 09:04 WIB

Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka

10 April 2025 - 05:13 WIB

Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan

9 April 2025 - 19:18 WIB

Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta

9 April 2025 - 16:40 WIB

Trending di Peristiwa