KADEMANGAN-PANTURA7.com, Lrbih Seprksbb terakhir, destinasi wisata di Kota Probolinggo mati suri. Keramaian pengunjung dan lalu lalang kendaraan milik wisataaan tak terlihat.
Ya, geliat wisata lesu setelah Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zain Abidin mengeluarkan Surat Edaran (SE) dengan nomor 431.1/1541/425.112/2020 tentang percepatan penanganan pencegahan virus corona atau Covid-19.
SE tertanggal 23 Maret 2020 itu berisi intruksi kepada pengelola objek wisata untuk melakukan penutupan sementara hingga 31 Maret 2020. Instruksi berlaku bagi objek wisata dibawah naungan pemerintah, sementara objek wisata swasta dihimbau mendukung kebijakan tersebut.
Dampaknya, objek wisata seperti Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), Museum Probolinggo dan Museum Rumah dr Saleh, lengang. Bahkan objek wisata andalan, Bee Jay Bakau Resort (BJBR) pun terlihat melompong.
“Pemerintah Kota Probolinggo juga memikirkan dampak perekonomian dari pandemik Covid-19. (Makanya) tidak serta merta kita menghimbau untuk melakukan penutupan sementara bagi pengelola wisata,” kata Kabid Promosi Pariwisata Dispopar Kota Probolinggo, Suciati Ningsih, Kamis, (26/3/2020).
Selain tentang penutupan destinasi wisata, SE juga berisi penutupan sementara untuk Bioskop, Billyard, Spa, dan Playstation. Konser musik, festival hingga bazar juga diimbau untuk ditunda.
“Sementara restoran dan kafe, tidak boleh melayani makan di tempat, jadi dibungkus aja,” tukas Suci.
Salah seorang pegiat traveling, Novi Handayani mengaku cukup memaklumi penutupan sementara objek wisata tersebut. Menurut dara asal Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Mayangan itu, kebijakan itu semata-mata dibuat demi kebaikan bersama.
“Sebenarnya membosankan ya, apalagi kita dianjurkan di rumah terus. Tetapi melihat kondisi saat ini, mungkin itu kebijakan yang bisa diterima,” papar dia. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi