Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Nasional · 27 Mar 2020 06:47 WIB

Imbas Corona, Pesantren Genggong Pulangkan Santri Lebih Awal


					Imbas Corona, Pesantren Genggong Pulangkan Santri Lebih Awal Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Dampak wabah virus corona atau Covid -19 kian meluas. Akibat sebaran virus ini, Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, terpaksa memulangan ribuan santrinya lebih awal.

Pemulangan santri putra putri PZH Genggong diketahui melalui surat amanah nomor 0611/I.01-PZH/SE-4/III/2020 yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh PZH Genggong, KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah dan Kepala Biro Kepesantrenan, dr. Gus Muhammad Haris.

Jadwal pemulangan untuk santri putri berlaku pada Sabtu (28/3/2020) dan kembali ke Pesantren pada Senin (1/6/2020). Sedangkan santri putra dipulangkan pada Minggu (29/3/2020) dan kembali ke pesantren pada Selasa (2/6/2020).

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah menjelaskan, kebijakan untuk meliburkan dan memulangkan santri lebih awal diputuskan dalam rapat bersama segenap pengasuh dan kepala lembaga, pada Kamis (26/03/2020) malam.

“Keputusan ini sebagai salah satu langkah pesantren dalam mengantisipasi merebaknya Covid-19. Jadi saya putuskan mulai Sabtu 28 Maret, santri putri diperbolehkan pulang dan hari Minggu giliran santri putra” tutur Kiai Mutawakkil, Jum’at (27/3/2020).

Dalam proses pemulangan santri, Kiai Mutawakkil meminta agar pengurus atau koordinator pemulangan mengikuti protokol kesehatan yang sebelumnya sudah ditentukan. Diantaranya mengenakan masker, hand sanitizer dan saling menjaga jarak.

“Titik pemjemputan juga ditentukan berdasarkan zonasi. Hal ini untuk menghindari menumpuknya wali santri yang hendak menjemput putra dan putrinya, sehingga keamanan tetap terjaga,” jelas Kiai Mutawakkil.

Sebelum memulangkan santrinya lebih awal, salah satu pesantren terbesar di Indonesia ini juga telah menerapkan lockdown di lingkungan pesantren. Bahkan proses imtihan yang sejatinya akan di gelar pada April 2020, ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Demi Swasembada Gula Nasional Butuh Dukungan Semua Menteri

20 November 2024 - 19:29 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Huntap Lumajang Jadi Percontohan Nasional

24 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Sah! Prabowo-Gibran Dilantik jadi Presiden-Wapres RI

20 Oktober 2024 - 13:43 WIB

KIM Desa di Lumajang Masuk 10 Besar Nasional dan 10 Besar Jatim

15 Oktober 2024 - 15:30 WIB

Terkendala Anggaran, Persipro 54 Terancam Gagal Arungi Liga 3 Jatim

10 Oktober 2024 - 11:49 WIB

Hadapi UU PDP, AMSI Gelar Pelatihan Perusahaan Media

15 September 2024 - 18:04 WIB

Manuver Presiden Jokowi Usai Jabatan Berakhir, Gabung Partai Gerindra?

3 September 2024 - 09:22 WIB

Prabowo Subianto: Pemimpin Baru Indonesia yang Didukung Presiden Jokowi dan Isu Keretakan

2 September 2024 - 15:12 WIB

Trending di Nasional