Menu

Mode Gelap
Diduga Efek Obat Kuat, Pria asal Probolinggo Kejang lalu Tewas di Warung Remang-remang Pasar Baru Ngopak Tepergok Curi Tas di Pemandian Banyu Biru, Pria ini Nyonyor Digebuki Warga Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan

Pemerintahan · 26 Apr 2020 06:49 WIB

80 Ribu KK di Probolinggo Bakal Terima BLT Corona


					80 Ribu KK di Probolinggo Bakal Terima BLT Corona Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Puluhan ribu Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Probolinggo akan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD). Penerima BLT ini adalah mereka yang terdampak pandemik virus corona.

Kuota penerima BLT DD di Kabupaten Probolinggo ini sejumlah 80.159 KK. Mereka tersebar di 24 kecamatan, yang hingga Minggu (26/4/2020) masih didata dan diverifikasi validitasnya.

“Ada sekitar 80.159 ribu KK calon penerima BLT dana desa di Kabupaten Probolinggo. Semuanya tersebar di 24 kecamatan,” terang Koordinator Sub Dukungan Kebutuhan Dasar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Susilo Isnady.

Dari 24 kecamatan yang ada, lanjut Susilo, ada 4 kecamatan yang menyedot pagu anggaran terbesar bagi calon penerima BLT. Meliputi Kecamatan Maron, Gading, Krucil, dan Tiris.

“Pagu untuk empat kecamatan itu sekitar Rp 8 miliar. Untuk kecamatan lain di bawah itu mulai dari Rp 7 miliar hingga paling rendah Rp 4 miliar,” kata Susilo.

Proses pendataan, imbuh dia, sudah dilakukan oleh pihak desa dibantu oleh tenaga dari Dinas Sosial. Adapun sumber data awal berasal dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) agar tidak terjadi tumpang tindih penerima bantuan.

“Penerima BLT ini, tidak boleh menerima bantuan lain dari pemerintah baik pusat atau daerah. BLT ini untuk mereka yang terdampak korona,” Susilo menjelaskan.

Susilo mencontohkan, misalnya calon penerima adalah karyawan yang dirumahkan. Sebelum pandemik korona, mereka mempunyai penghasilan. Tetapi setelah corona mewabah, mereka kehilangan penghasilan karena sudah tidak bekerja di perusahaan.

“Karyawan yang dirumahkan, menjadi tidak berpenghasilan. Selain itu, juga ada pedagang asongan dan lain sebagainya. Yang penting terdampak (corona),” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Menjelang Lebaran, Pemkab Jember Jamin Stok Daging Sapi Aman

23 Maret 2025 - 20:21 WIB

Dua OPD di Jember Bakal Digabung demi Efisiensi, Tuai Penolakan

22 Maret 2025 - 03:30 WIB

Ketua DPRD Dukung Program Janji Politik Bupati Lumajang

18 Maret 2025 - 17:09 WIB

DPRD Kabupaten Pasuruan Rampungkan Pembahasan Raperda CSR, Siap Disahkan

18 Maret 2025 - 16:48 WIB

Via CSR, Bupati Lumajang Pastikan Anak Disabilitas Dapat Akses Pendidikan dan Fasilitas Pendukung Layak

16 Maret 2025 - 12:01 WIB

Kapolres Probolinggo Kota Dimutasi, jadi Wadir Resnarkoba Polda Jatim

14 Maret 2025 - 15:04 WIB

Komisi A DPRD Apresiasi Capaian Kinerja Diskominfo Lumajang

12 Maret 2025 - 11:48 WIB

Hujan Lebat, Bupati Probolinggo Gus Haris Sidak Kios untuk Atasi Persoalan Pupuk

10 Maret 2025 - 18:37 WIB

DPRD Lumajang Gelar Rapat Paripurna Sertijab Bupati dan Wakil Bupati

7 Maret 2025 - 16:38 WIB

Trending di Pemerintahan