Menu

Mode Gelap
PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

Kesehatan · 1 Jun 2020 08:43 WIB

Setelah PCR, RSUD dr Moh. Saleh Datangkan Apheresis


					Setelah PCR, RSUD dr Moh. Saleh Datangkan Apheresis Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19, membuat RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo terus berbenah. Setelah mendatangkan PCR (Polymerase Chain Reaction), rumah sakit pelat merah ini kembali mendatangkan alat medis baru.

Alat tersebut berupa apheresis (aferesis), produk Amerika Serikat yang disebut-sebut mampu mendeteksi sedikitnya 50 penyakit melalui pemeriksaan plasma darah. Per Senin (1/6/2020), alat ini siap digunakan bagi pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD dr. Mohamad Saleh.

Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD dr Moh. Saleh, dr Boby Mulyadi menjelaskan, cara kerja alat medis baru ini berbeda dengan PCR. PCR, jelasnya, menitikberatkan pada pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik virus corona dalam tes swab.

“Prinsipnya, alat ini menyaring atau mengambil darah pasien Covid-19. Jadi, alat ini menyedot plasma darah yang kotor dari pasien kritis dan memasukkan plasma darah dari pasien yang sembuh,” kata dr. Boby ditemui di RSUD dr Moh. Saleh.

Namun, menurut dr. Boby, tidak semua pasien sembuh Covid-19 bisa diambil darahnya melainkan ada ketentuan tertentu. Pertama, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh atau negatif dalam dua kali tes swab.

Alat medis baru yang didatangkan RSUD dr Mohamad Saleh untuk mempercepat penanganan pasien Covid-19. (Foto : istimewa)

“Kedua, mempunyai antibodi dengan titer yang cukup tinggi. Yang ketiga, plasma ini ada kecocokan jika dimasukkan kedalam tubuh penerima,” papar dia.

Ia menegaskan, alat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang kondisinya sudah parah. Di Jawa Timur, klaimnya, selain RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, hanya RSUD dr Soetomo Surabaya dan RS. Saiful Anwar Malang, yang mempunyai alat tersebut.

“Setahu saya, baru ada tiga rumah sakit di Jawa Timur yang dilengkapi alat ini. Biaya kalau periksa mandiri sekitar Rp 4,5 juta, namun bagi pasien Covid-19 ya gratis,” tandas Boby.

Sementara, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abrar HS Kuddah menyebut manfaat dari alat ini adalah membantu mendongkrak terbentuknya antibodi bagi pasien Covid-19 yang kondisinya sudah emergency. Sehingga peluang sembuh pasien tersebut kembali besar.

“Tujuan yang paling mendasar (mendatangkan alat ini) adalah mempercepat proses penanggulangan Covid-19 dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan terapi menggunakan apheresis,” urai Abrar. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Diskominfo Lumajang Ingatkan Data Pribadi Sering Digunakan Orang Tak Bertanggung Jawab

21 November 2024 - 13:52 WIB

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Viral di Tahun 2000-an, Tamiya Mini 4WD Kini Kembali Digandrungi Warga Kota Probolinggo

19 September 2024 - 20:08 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Trending di Kesehatan