Menu

Mode Gelap
Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

Berita Pantura · 4 Jun 2020 09:26 WIB

Protes Penyaluran BLT DD, Warga Lurug Kantor Desa Sukokerto


					Protes Penyaluran BLT DD, Warga Lurug Kantor Desa Sukokerto Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) sebesar Rp. 600 ribu bagi warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Probolinggo kembali disoal. Kali ini, warga Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, yang melakukan protes distribusi bantuan sosial tersebut.

Aksi massa yang dilakukan puluhan warga itu terjadi pada Kamis (4/6/2020) pagi. Warga melurug kantor desa guna mempertanyakan sistem pendataan penerima BLT, yang dinilai sarat unsur nepotisme.

“Tujuannya kami kesini ingin mempertanyakan BLT DD, yang penyalurannya tidak tepat sasaran. Saya juga tidak tersentuh bantuan apapun, meskipun suami saya sakit paru-paru sejak enam bulanan ini,” kata salah satu warga, Sofiya (50).

Hal senada disampaikan Parlan (45). Menurutnya, banyak warga di desanya yang sangat membutuhkan bantuan namun justru tidak tersentuh sama sekali. Malah, klaimnya, sejumlah warga dengan ekonomi mapan justru kebagian bantuan.

“Ada yang sudah punya dua mobil dan ada juga dapat dobel bantuannya. Jelas-jelas mereka mampu, tapi masih saja dapat, maka dari itulah kami ramai-ramai ke kantor desa,” tandas Parlan.

Menanggapi hal itu, Pj Kades Sukokerto Mulyono menjelaskan, pihaknya sudah menerima semua aspirasi warga terkait BLT DD. Ia berjanji warga yang tidak tersentuh BLT DD, akan didata ulang agar bisa memperoleh bantuan lain.

“Disini penerima BLT DD sudah tidak bisa nambah. Kuota 167 KK (Kepala Keluarga, red) dari jumlah KK 1082 KK sudah maksimal,” papar Mulyono usai menemui warganya.

Soal aduan warga terkait KK mampu yang menerima BLT DD, Mulyono membenarkan. Namun kata dia, proses pendataan terhadap penerima, sudah dilakukan secara cermat dan melalui verifikasi faktual.

“Kenyataannya, mobil tersebut bukan milik penerima BLT DD, akan tetapi milik anaknya yang dikasi bapaknya dari perkawinan sebelumnya. Penerima BLT DD yang ini sudah nikah dua kali, rumahnya juga berbeda alias lain KK,” sanggahnya.

Aksi massa memprotes penyaluran BLT DD ini, cukup mencengangkan. Pasalnya, Desa Sukokerto sebelumnya ditetapkan sebagai salah satu dari 3 desa tangguh Covid-19. Predikat itu disematkan Pemkab Probolinggo karena Desa Sukokerto dinilai mampu menekan penyebaran Covid-19. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya

10 April 2025 - 18:23 WIB

Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya

9 April 2025 - 17:22 WIB

Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

9 April 2025 - 10:59 WIB

Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

8 April 2025 - 20:11 WIB

Ketua DPRD Lumajang Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak Saat Liburan

8 April 2025 - 08:43 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

Pastikan Bansos Tepat Sasaran untuk Lansia dan Warga Rentan, Begini Langkah Dinsos Jember

5 April 2025 - 10:48 WIB

Trending di Sosial