Menu

Mode Gelap
Hobi Antarkan Warga Tegalsiwalan Raup Cuan, Kini Budidayakan 100 Varietas Anggur Hiu Tutul Bermunculan di The Bentar Beach, jadi Primadona Libur Nataru Waspada Banjir, BPBD Kota Probolinggo Petakan Kawasan Rawan Bencana hingga Simulasi Polres Pasuruan Kota Temukan Sopir Positif Narkoba Saat Tes Urine Jelang Nataru Plengsengan Aliran Sungai Legundi Ambrol, Resahkan Warga Mengunjungi Pulau Cinta, Destinasi Baru yang Disiapkan The Bentar Beach

Sosial · 22 Jun 2020 16:16 WIB

Terdaftar di PKH, Nenek Tunanetra ini Tak Pernah Terima Uang


					Terdaftar di PKH, Nenek Tunanetra ini Tak Pernah Terima Uang Perbesar

KADEMANGAN-PANTURA7.com, Asa Suryo Tiwani (75) meringankan beban hidup melalui bantuan sosial (bansos) di usia senja pupus. Meski terdata sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH), namun wanita RT 02 RW 01, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini, tak sekalipun menikmati haknya.

Dugaan penyerobotan hak wanita tunanetra itu awalnya terkuak saat sang cucu, Ester (22) mendapatkan informasi soal beberapa orang tetangganya yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Karena neneknya tidak tersentuh bansos, ia pun bermaksud mengajukan.

“Saya ingin mendaftarkan nenek saya, agar kebutuhan hidupnya terpenuhi. Lalu saya coba tanya-tanya ke pak RT terkait bansos,” terang Ester, Senin (22/6/2020).

Setelah dicek ke kelurahan dan RT, menurut Ester, Suryo Tiwani tercatat sebagai salah satu penerima PKH, yang proses pencairan dana bantuannya disalurkan melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri) bank.

“Mengetahui informasi itu, saya mencoba konfirmasi langsung ke pihak bank dengan didampingi oleh pendamping PKH Kelurahan Pilang,” lugas dia.

Betapa terkejutnya Ester mengetahui di buku rekening atas nama neneknya, sudah terjadi penarikan uang sebesar Rp2,7 juta. Padahal, katanya, sejauh ini neneknya tidak pernah menerima uang sepeserpun.

“Tadi langsung saya ke bank untuk memblokir ATM lama,” papar Ester menjelaskan.

Dugaan pengambilan hak Suryo Tiwani oleh pihak tak bertanggung jawab, dibenarkan oleh Ketua RT 02, Mohamad Ismail. Ia menyebut, nenek Suryo memang mendapatkan PKH namun tidak pernah menerima uangnya.

“Setelah saya urus tenyata nenek ini punya ATM tetapi tidak pernah dikasihkan oleh pendampingnya sejak mendapatkan Asistensi Lanjut Usia Terlantar (ASLUT),” tandas Ketua RT yang baru menjabat 1 tahun ini.

Sementara itu, pendamping PKH Kelurahan Pilang, Wahyu Ningsih menjelaskan, nenek Suryo mendapatkan program Asistensi Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) sejak tahun 2017. Pada akhir tahun 2019, bantuan itu berubah dalam bentuk PKH.

“Jadi, semua uang langsung di transfer ke ATM penerima, Rp200 ribu per bulan,” terangnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Libur Nataru Tiba, 52 Ribu Tiket KA Daop 9 Jember Masih Tersedia

20 Desember 2024 - 16:52 WIB

Khofifah Salurkan Bantuan untuk Siswa Terdampak Banjir di Pasuruan

19 Desember 2024 - 17:36 WIB

Daop 9 Jember Gandeng BMKG Pantau Cuaca Perjalanan Kereta Api

18 Desember 2024 - 19:26 WIB

BPBD Beri Klarifikasi soal Bantuan Dikeluhkan Tak Merata

18 Desember 2024 - 17:00 WIB

Banjir Mulai Surut, Warga Kecamatan Winongan Keluhkan Ketidakmerataan Bantuan

18 Desember 2024 - 14:43 WIB

Empat Gunungan Meriahkan Hari Jadi Lumajang ke-769

15 Desember 2024 - 16:15 WIB

Ratusan Buruh di Pasuruan Tuntut Gaji Tertunda dan Keamanan Kerja bagi Perempuan

12 Desember 2024 - 15:57 WIB

Libur Nataru di Depan Mata, Polisi Cek Kelayakan Jip Wisata Bromo

10 Desember 2024 - 19:17 WIB

Jelang Libur Nataru, KAI Daop 9 Jember Ganti Rel dan Perangkat Wesel

9 Desember 2024 - 20:49 WIB

Trending di Sosial