Menu

Mode Gelap
Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

Kesehatan · 28 Jun 2020 15:12 WIB

13.206 Balita di Probolinggo Alami Stunting


					13.206 Balita di Probolinggo Alami Stunting Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Angka stunting di Kabupaten Probolinggo masih sekitar 16 persen dari jumlah keseluruhan balita yang ada. Karena itu, pemerintah setempat mewanti-wanti agar para orang tua tidak mengabaikan gizi bayinya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Pemkab Probolinggo Tutug Edi Utomo mengatakan, pihak pertama yang paling bertanggung jawab atas kesehatan anak adalah orang tua.

Orang tua, khususnya pihak ibu, menurut Tutug, harus terus memperhatikan asupan gizi terhadap anaknya, sejak dalam masa kandungan hingga lahir dan tumbuh berkembang.

“Selanjutnya adalah lingkungan keluarga dan masyarakat. Sebagai individu atau pribadi, khususnya dalam pengetahuan gizi perilaku hidup bersih dan sehat,” kata Tutug, Minggu (28/6/2020).

Oleh karena itu, lanjutnya, pencegahan stunting menjadi permasalahan yang harus dihadapi dan ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak. Baik itu pemerintah, pengusaha swasta, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

“Kami mengajak secara bersama-sama untuk meningkatkan peran posyandu dan kader tingkat desa. Mereka merupakan garda terdepan yang sangat strategis dan konkret di lapangan,” tutur mantan Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo ini.

Angka stunting di Kabupaten Probolinggo, jelas Tutug, masih cukup tinggi meski angka pastinya masih terdapat perbedaan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun tahun 2018, angka stunting sebesar 39,9%.

Sementara, lanjut Tutug, berdasarkan bulan timbang per bulan Agustus 2019, angka stunting sebesar 16,37% atau sejumlah 13.206.

“Kami menekankan, bahwa semua Kepala OPD, camat dan kepala desa dan pihak-pihak yang tergabung dalam tim pencegahan stunting agar melakukan pemetaan secara cermat sebaran virus yang ada di masyarakat,”paparnya.

Dengan begitu, imbuh Tutug, tidak hanya stunting namun juga Covid-19, TBC, HIV AIDS, angka kematian anak dan angka kematian ibu, bisa ditekan. “Sehingga memudahkan dalam upaya melakukan intervensi penurunan angkanya,” tutup mantan Kepala Bappeda ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan: Makanan, Olahraga, dan Waktu Tidur yang Tepat

3 Maret 2025 - 08:52 WIB

Program Persalinan Gratis Mulai Dapat Diakses Masyarakat Lumajang

27 Februari 2025 - 18:15 WIB

Trending di Kesehatan