PAJARAKAN-PANTURA7.com, Teror pelemparan bondet yang menimpa Lutfi Hamid, warga Desa Kandang Jati Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, belum juga terungkap. Kepolisian kesulitan melakukan ungkap kasus karena terkendala saksi.
Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan mengatakan, setelah pihaknya menerima laporan dari korban, petugas langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian Perkara (TKP). Akan tetapi, di TKP tidak ada saksi yang bisa dimintai keterangan.
“Pertama terkendala saksi, tidak ada orang yang langsung melihat kejadian itu, cuma pelapor saja. Kedua kami perlu memastikan itu masuk dalam ketegori bondet atau menyerupai petasan, jadi kami masih mengumpulkan saksi-saksi,” kata Kapolres,.Minggu (5/7/2020).
Kapolres menegaskan, pihaknya bukan tidak ada upaya untuk mengungkap teror bondet tersebut. Namun menurut Kapolres, keterangan saksi sangat diperlukan guna mengetahui kronologis kejadian dan melacak para pelaku.
“Usaha itu terus kami lakukan, bukan berarti kami diam dan membiarkan begitu saja. Sampai saat ini masih dalam proses,” papar Kapolres meyakinkan.
Tidak hanya kasus Lutfi, sambung Ferdy, beberapa kejadian pelemparan bondet lainnya juga mengalami hal serupa. Yakni sulit diungkap karena minimnya saksi kejadian.
“Kasus seperti itu benar-benar mengganggu kamtibmas di wilayah hukum Polres Probolinggo. Akan tetap kami selidiki hingga terungkap,” janji perwira polisi kelahiran Medan ini.
Diketahui, ketua Aliansi Masyarakat Peduli Probolinggo (AMPP), Lutfi Al-Hamid, dibondet oleh sekelompok orang tak dikenal, pada Jumat (26/6/2020) malam. Ia dilempari bom ikan saat duduk santai di depan rumahnya di Desa Kandang Jati Wetan, Kecamatan Kraksaan. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT