Menu

Mode Gelap
Batas Kecepatan Dinaikkan, Perjalanan KA di Daop 9 Jember Kian Singkat Basmi Praktik Prostitusi Terselubung, Warung Esek-esek di Pasir Panjang Paiton Dibongkar Pemkab Lumajang Siap Hadapi Ancaman Lahar Dingin Gunung Semeru Manufacturing SAE (1): Menahan Pukulan Menjadi Kekuatan Truk Bermuatan Kayu Hantam Dump Truk, Nyawa Sopir Tak Tertolong Duel Perdana Grup BB Liga 4 Jatim, Persipro 1954 Tahan Imbang Mitra Surabaya 1 – 1

Hukum & Kriminal · 6 Jul 2020 13:57 WIB

Kasus OTT di Probolinggo Dinilai Mudah ‘Masuk Angin’


					Kasus OTT di Probolinggo Dinilai Mudah ‘Masuk Angin’ Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Tim Saber Pungli Polres Probolinggo terhadap oknum LSM di Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, diapresiasi banyak pihak. Tak terkecuali di kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sendiri.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bupati LSM LIRA Kabupaten Probolinggo, Syamsudin. Ia menyebut, aliansi LSM se Kabupaten Probolinggo mendukung langkah kepolisian yang cepat bergerak begitu mendapat laporan dari masyarakat yang mengaku menjadi korban pemerasan dan intimidasi.

“Kami sangat menyayangkan pemerasan terhadap Kepala Desa Karanggeger oleh oknum LSM. Maka dari itu, para (ketua) LSM di Kabupaten Probolinggo berkumpul dan menyatakan sikapnya, kami apresiasi langkah kepolisian itu,” kata Syamsudin, Senin (6/7/2020).

Selain mendukung gerak cepat aparat penegak hukum (APH) dalam OTT tersebut, aliansi LSM menurut Syamsudin, meminta kepolisian agar profesional dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus OTT lainnya yang terjadi di Kabupaten Probolinggo.

“Bukan kasus oknum LSM saja yang bisa naik ke meja hijau, juga kasus OTT lain yang terjadi di Kabupaten Probolinggo. Seperti OTT di Kecamatan Gading, Tiris dan Paiton juga harus naik ke pengadilan karena kasus ini sudah menjadi konsumsi publik,” terang dia.

Dengan begitu, lanjutnya, tidak ada persepsi miring dari masyarakat bahwa penegakkan hukum yang diterapkan petugas ‘masuk angin’ dan ada unsur tebang pilih. Berkaca dari kasus-kasus sebelumnya, tuding Syamsuddin, banyak OTT di Kabupaten Probolinggo yang tidak jelas juntrungannya.

“Biar tidak timbul dugaan ada tebang pilih dalam kasus OTT ini. Kami berharap, OTT tersebut tidak ditangani Unit Tipidkor, biar penyidik pidkor fokus terhadap kasus-kasus yang masih terkatung-katung sampai saat ini,” kecamnya.

Diketahui sebelumnya, Tim Saber Pungli Polres Probolinggo melakukan OTT terhadap Ketua LSM Reformasi, Abdul Wahid (42) saat memeras Kades Karanggeger, Kecamatan Kraksaan, pada Senin (29/6/2020) siang lalu. Dalam OTT itu, polisi menemukan barang bukti berupa uang tunai Rp 3 juta hasil tindak pemerasan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tukang Las di Pasuruan Tewas Mengenaskan, Diduga Korban Penganiayaan

21 Januari 2025 - 18:38 WIB

Pelaku Begal di Winongan Ditangkap, Polisi Masih Buru Komplotannya

21 Januari 2025 - 17:42 WIB

Pelapor Desak Polres Lumajang Serius Tindaklanjuti Kasus Dugaan Pengancaman

21 Januari 2025 - 17:18 WIB

Peras Kades, 2 Oknum LSM Diringkus Polres Probolinggo

21 Januari 2025 - 13:31 WIB

Pelajar Kena Begal di Jl. Anggrek, Korban Luka Bacok di Punggung

21 Januari 2025 - 05:33 WIB

Polisi Olah TKP, Selidiki Kasus Perampokan di Rumah Tukang Potong Rambut

20 Januari 2025 - 21:46 WIB

Dugaan Penggelapan Pajero, Lima Bulan Lapor, Baru Ditanggapi Polres Lumajang

20 Januari 2025 - 19:19 WIB

Terjerat Kasus Sabu, Bos Bengkel Motor Diringkus Polisi

20 Januari 2025 - 17:50 WIB

Ancam Bakar Rumah, Agus Si Preman Bulu Diciduk Polisi

20 Januari 2025 - 15:15 WIB

Trending di Hukum & Kriminal