PAITON-PANTURA7.com, PT Secco Nusantara (SN) di Desa Sumberrejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, bergerak cepat pasca 42 orang karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19. Serangkaian langkah dilakukan untuk mencegah penularan kepada karyawan yang lain.
Bekerja sama dengan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, pabrik yang memproduksi rokok kretek itu melakukan setidaknya empat langkah secara simultan.
Langkah pertama adalah mengisolasi karyawan yang terkonfirmasi positif. Sebanyak 31 karyawan yang merupakan warga Kabupaten Probolinggo telah dibawa ke rumah sehat di Kecamatan Dringu untuk menjalani perawatan intensif.
“Sedangkan 11 karyawan lain yang berasal dari luar Probolinggo, ditangani oleh gugus tugas dari daerah asal mereka,” kata Kepala Seksi Personalia & General Affairs (PGA) dan Keuangan PT SN Ahmad Nur Susilo, Sabtu (22/8/2020).
Langkah kedua, menurut Ahmad, melakukan tes swab ulang. Langkah ini merupakan hasil koordinasi dengan Satgas Covid Probolinggo, lantaran tes swab sebelumnya dilakukan secara mandiri oleh perusahaan.
“Tes swab mandiri kami lakukan sebagai antisipasi untuk mencegah klaster perkantoran. Sebab, sebelumnya telah ditemukan kasus positif Covid-19 di salah satu perusahaan di Kota Probolinggo,” papar Ahmad.
Langkah ketiga, jelasnya, melakukan tracing terhadap pihak-pihak yang memiliki riwayat kontak erat dengan karyawan positif Covid-19. Karyawan yang melakukan kontak fisik dengan pasien Covid-19, oleh perusahaan diliburkan selama 14 hari.
“Itu sesuai dengan anjuran protokol kesehatan. Meskipun tidak masuk kerja, manajemen pabrik tetap memberikan gaji mereka selama diliburkan,” Ahmad menambahkan.
Langkah terakhir, ulas Ahmad, pabrik bekerja sama dengan Gugus Tugas Covid-19 Probolinggo terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona di lingkungan pabrik. Caranya, dengan melakukan sterilisasi melalui penyemprotan disinfektan.
Ahmad Susilo meyakini, penularan virus terjadi di luar pabrik. Misal, ada karyawan yang tertular saat melakukan perjalanan. Keyakinan itu tidak terlepas dari kebijakan perusahaan yang sejak awal ketat menerapkan protokol kesehatan.
Di lingkungan pabrik, menurut Ahmad, perusahaan sejak lama telah melengkapi diri dengan wastafel elektrik untuk cuci tangan. Setiap karyawan yang hendak masuk pabrik, terlebih dulu juga mesti dicek suhu tubuh menggunakan thermo gun.
“Karyawan juga diwajibkan mengenakan masker dan disediakan handsanitizer di pintu masuk dan di dalam pabrik,” urai Ahmad.
Semisal ada karyawan yang melanggar, seperti tidak mengenakan masker, imbuh Ahmad, pihaknya akan memanggil karyawan tersebut untuj diberi pengarahan. Jika pelanggaran dilakukan sebanyak tiga kali, karyawan akan diberi surat peringatan.
”Pihak pabrik juga sudah melakukan beberapa langkah pencegahan seperti berjemur dan pemberian multivitamin kepada karyawan,” ucap Ahmad, yang juga menjadi Ketua Satgas Covid-19 di PT SN.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengakui, dalam sepekan terakhir memang banyak warga Probolinggo yang terpapar Covid-19. Mulai dari tenaga kesehatan, perawat hingga direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami, utamanya untuk menjawab tindakan apa yang mesti dilakukan. Saat ini kami masih menunggu hasil kerja gugus tugas,” tandas Bupati Tantriana. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT