Menu

Mode Gelap
Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng Bongkar Kasus Penculikan Santri Ponpes Metal Rejoso, Polisi Tangkap 7 Orang Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling Begal Marak di Probolinggo, Jatanras Polda Jatim: Tunggu Tanggal Mainnya Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan Tuai Kecaman, NU-Muhammadiyah Kompak Sesalkan

Gaya Hidup · 23 Agu 2020 12:22 WIB

Penjual Masker Keluhkan Sepi Pembeli


					Penjual Masker Keluhkan Sepi Pembeli Perbesar

KANIGARAN-PANTURA7.com, Para penjual masker dan aksesoris lainnya seperti lampu hias mengeluhkan sepinya pembeli sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya, pembeli ramai dan dirinya bisa menambah stok barang dagangannya.

Namun sekarang para pembeli seakan tak menghiraukan protokol kesehatan yang sudah disampaikan pemerintah. “Sejak dua pekan ini yang beli paling sehari 10 buah, berbeda dengan beberapa bulan yang lalu,” kata Nono (53), penjual masker di Jalan HOS Tjokroaminoto, Minggu (23/8/2020).

Bulan lalu, kata Nono, ia bisa nambah stok karena dagangan sudah habis. “Sekarang boro-boro, pembeli sepi,” katanya.

Ia mengatakan, prediksi kami warga lebih banyak lagi untuk membeli masker apalagi terdapat aturan wajib masker oleh Walikota Probolinggo. Dirinya pun sempat terpikir membuat masker berbahan kain merah putih, namun niatnya diurungkan karena pembelinya sepi.

“Sebetulnya kan sekarang lebih laku menjual masker. Saya pernah berniat akan membuat masker merah putih, tapi dipikir-pikir takut tidak laku,” tambah dia.

Sementara itu, Amir (26) salah seorang pedagang masker di sekitaran Jalan Mastrip, memilih bertahan. Ia tetap menjajakan barang dagangannya meski sepi pembeli dibandingkan waktu lalu awal pandemi corona. Dirinya mengaku masih bisa menjual masker walaupun omzet menurun.

“Tetapi kalau dibandingkan beberapa waktu lalu, ya, sepi sekarang,” ungkapnya. Dirinya pun bertanya-tanya apakah warga masih menggunakan masker, atau para warga memilih diam di rumah di masa pandemi?

“Saya hanya bisa bersyukur saja masih ada satu dua yang terjual. Daripada tidak sama sekali. Alhamdulillah,” pungkasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Jazz Gunung Bromo 2024, Elfa’s Singers hingga Ndaru Ndarboy Hangatkan Penonton dalam Balutan Bediding Bromo

20 Juli 2024 - 15:27 WIB

Trending di Gaya Hidup