Menu

Mode Gelap
Pejalan Kaki di Mangunharjo Kota Probolinggo Tewas Tertabrak KA, Sengaja Bunuh Diri? Satu Keluarga Dibegal saat Lintasi Jalan Raya Selogudig Kulon Probolinggo, Motor Amblas Kembalikan Layanan Penerbangan, Bandara Notohadinegoro Jember Direvitalisasi Bupati Lumajang Nilai Kinerja Tim SAR Cari Candra Sudah Maksimal Tasyakuran Kepemimpinan Baru, Walikota Ajak Semua Elemen Bergandengan Tangan Pencarian Candra Ditutup Setelah 7 Hari, Keluarga Ikhlas

Sosial · 2 Sep 2020 04:02 WIB

Nestapa Miyati; Hidup Kekurangan, Alami Gangguan Mental


					Nestapa Miyati; Hidup Kekurangan, Alami Gangguan Mental Perbesar

BUGULKIDUL-PANTURA7.com, Terjalnya hidup, harus dijalani oleh Miyati (70), warga Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Wanita lanjut usia (lansia) ini hidup serba kekurangan ditengah gemerlapnya kehidupan kota.

Dalam kondisi mengalami gangguan mental, ia tinggal di sebuah bangunan kumuh yang berdiri di bantaran kali seorang diri. Bangunan dan tanah yang didiami Miyati, diketahui aset Pemeritah Kota Pasuruan.

Kondisi Miyati menguap ke publik setelah kondisinya diunggah ke sosial media ‘facebook’ (FB) oleh akun bernama Dewi Andik Mutrofin, beberapa hari lalu. Unggahan yang disertai keterangan foto itu, kemudian viral di jagad maya.

“Monggo sahabat saudara kalau punya rezeki disisihaken damel si mbah, kasihan tinggal seorang diri bahkan rumahnya pun tidak layak ditinggali, bertempat di Krampyangan lampu merah ke utara. Rumahnya di kanan jalan dekat sungai,” tulis Dewi Andik Mutrofin, melengkapi unggahan fotonya.

KUMUH : Tempat tinggal Miyati terlihat kumuh dan sempit. (foto : Suhada Kamilio)

Lurah Krampyangan, Mahmud menyebut, pihak kelurahan dan sejumlah pihak selama ini cukup aktif menyalurkan bantuan kepada Miyati. Namun karena kejiwaannya terganggu, pemanfaatan bantuan yang diberikan tidak maksimal.

“Tetangganya sering melihat Miyati membuang beras yang diperolehnya dari hasil bantuan ke kali depan rumahnya,” kata Mahmud, Rabu (2/9/2020).

Melihat kondisi kejiwaan Miyati yang terganggu, juga mata yang mulai rabun, pihak kelurahan sudah meminta ketiga anaknya untuk menjemput sang ibu. Jika dirawat oleh salah satu anaknya, diyakini nasib Miyati tidak akan semiris seperti saat ini.

“Kami sudah menghubungi keluarga Mbah Miyati yaitu ketiga anaknya, Sulastri, Samsul Huda dan Joko Utomo. Meminta kepada mereka agar bersedia merawat ibunya yang sudah menua,” jelas Mahmud.

Belum diketahui, berapa lama Miyati tinggal di bangunan kumuh tersebut. Namun berdasarkan kesaksian warga sekitar, diperkirakan susah belasan tahun yang lalu, sejak ia bercerai dengan suaminya.

Hidup seorang diri dan serba kekurangan, diyakini jadi penyebab Miyati alami gangguan jiwa. Bahkan tak jarang, Miyati melempar batu kepada anak-anak di sekitar perkampungan, karena diolok-olok.

“Ya, namanya juga anak-anak kecil, biasanya mereka sering menggodanya. Mbah Miyati pun kemudian melempari mereka dengan batu,” papar Khusnul Khotimah, tetangga Miyati. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kembalikan Layanan Penerbangan, Bandara Notohadinegoro Jember Direvitalisasi

20 April 2025 - 17:46 WIB

Bupati Lumajang Nilai Kinerja Tim SAR Cari Candra Sudah Maksimal

20 April 2025 - 16:19 WIB

Pengajuan Dispensasi Pernikahan di Jember Jadi Lebih Rumit, Masyarakat Khawatir

19 April 2025 - 21:18 WIB

Secercah Asa Fatayat NU Menapaki 279 Tahun Usia Kabupaten Probolinggo

18 April 2025 - 22:17 WIB

Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

18 April 2025 - 19:53 WIB

Megawati Hangestri Pulang ke Jember, Disambut Meriah bak Pahlawan

15 April 2025 - 19:14 WIB

Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak

13 April 2025 - 20:25 WIB

Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM

13 April 2025 - 20:08 WIB

Angka Pengangguran di Jember Diklaim Menurun dalam Setahun Terakhir

13 April 2025 - 12:54 WIB

Trending di Sosial