LEKOK-PANTURA7.com, Usia boleh senja, tapi semangat untuk mencari nafkah masih menggelora. Itulah sepintas pujian yang pantas disematkan kepada Salim (86), penghuni gubuk reot di pinggir jalan raya pantura, Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Meski sudah tua renta, ia tetap semangat berjualan. Barang dagangannya adalah mainan anak kecil dan sebagian perabotan rumah tangga. Barang jualan itu ia dapat dari kulakan di pasar lalu dijual kembali.
Tidak banyak warga yang membeli dagangannya. Lokasi pasar yang dekat dari tempat Salim melapak, membuat warga lebih memilih membeli di pasar langsung.
Namun hal itu tak menyurutkan semangatnya, sebaliknya ia kian termotivasi untuk mengais rejeki yang menurutnya sudah diatur Ilahi.
“Jualan disini tidak dimarahi, malah kadang-kadang saya diberi uang buat beli rokok sama warga atau pak polisi,” curhatnya saat ditemui PANTURA7.com, Sabtu (26/9/2020).
Di sisi lain, banyak juga orang yang iseng pada lelaki asal Madura ini. Barang dagangan hingga ponselnya, hilang saat ditinggal istirahat di gubuk yang terletak Tempat Pemakaman Umum (TPU), tak jauh dari ia melapak.
“Saya berasal dari Madura dan sudah delapan tahun ini merantau ke Pasuruan,” tandas Salim.
Dulu ia tinggal di Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan bersama istrinya. Setelah istrinya meninggal dunia, ia memilih hidup sendiri di gubuk kecil di salah satu TPU di Kecamatan Lekok.
Dikatakan Salim, ia sering pulang ke Madura. “Kalau ingin pulang ya pulang. Kadang sebulan sekali saya pulang ke Madura,” papar dia.
Salim memiliki 7 orang anak yang sudah berkeluarga dan hidup dengan ekonomi berkecukupan. Meski demikian, ia enggan berpangku tangan dan bergantung pada anak-anaknya sehingga Salim memilih merantau ke Pasuruan.
“Saya kalau di Madura itu merasa bosan karena disuruh diam saja sama anak-anak. Kalau diam saja kan malah banyak pikiran, jadinya tidak sehat,” kelakarnya.
“Kita harus usaha. Tidak perlu malu, dari pada mencuri milik orang lain kan itu yang memalukan,” tutur Salim saat dimintai pendapatnya terkait banyaknya masyarakat yang masih menjadi pengangguran. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT