Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Berita Pantura · 6 Okt 2020 13:56 WIB

Selama September, 229 Wanita di Probolinggo Jadi Janda


					Selama September, 229 Wanita di Probolinggo Jadi Janda Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Kasus perceraian di Kabupaten Probolinggo selama September 2020, meningkat drastis. Tak tanggung-tanggung, Cerai Talak (CT) yang diputus oleh Pengadilan Agama (PA) Kraksaan, hampir mencapai 2 kali lipat dibandingkan sebulan sebelumnya.

Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Kraksaan, Safiudin mengatakan, bukan hanya kasus CT, kasus perkara Cerai Gugat (CG) juga mengalami peningkatan. Bahkan, sepanjang September pihaknya memutus perkara CG hingga 140 kasus.

“Dibanding Agustus, pada September kasus perceraian mengalami peningkatan. Bahkan yang CT ini hampir 2 kali lipat dari bulan sebelumnya. Dari 47 perkara di bulan Agustus menjadi 89 perkara di September,” katanya, Selasa (6/10/2020).

Penyebab maraknya perceraian itu, lanjut Safiudin, didominasi oleh pertengkaran yang sering terjadi selama berumah tangga. Selain itu, kondisi ekonomi turut mempengaruhi maraknya angka perceraian.

“Sekitar 60 persen dari perceraian itu karana faktor pertengkaran yang sering terjadi, lalu faktor ekonomi sekitar 30 persen. Sedangkan 10 persen sisanya, karena perselingkuhan, dan tidak dinafkahi,” jelas pria kelahiran Situbondo ini.

Ia berharap pihak keluarga terutama orang tua dapat mengambil peran untuk membimbing anak-anaknya dalam menjalahi kehidupan rumah tangga. Dengan hal tersebut, ia meyakini angka perceraian bisa ditekan.

“Faktor pertengkaran menunjukkan bahwa mereka belum ukup dewasa untuk menjalani kehidupan rumah tangga. Makanya, peran orang tua itu penting untuk terus membimbing anak-anaknya agar tidak sering terjadi pertengkaran yang bisa berakibat perceraian,” imbuh dia.

Ia menambahkan, meski sudah ada ratusan perkara cerai yang berhasil diputus sepanjang September 2020, pihaknya masih mempunyai beberapa perkara cerai yang rencananya akan diproses pada Oktober ini.

“Ada sisa puluhan perkara yang belum sempat diputus pada September, dan insya-Allah bulan ini sudah selesai. Karena memang kami tidak serta-merta memutus perkara, kami masih mencoba melakukan mediasi terhadap yang bersangkutan,” tutupnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan

26 Juli 2024 - 20:53 WIB

Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI

26 Juli 2024 - 20:36 WIB

Partai Golkar Keluarkan Surat Tugas ke Gus Haris – Ra Fahmi untuk Pilkada Probolinggo

26 Juli 2024 - 14:53 WIB

Nyaru Anggota TNI, Warga Blimbing Probolinggo Ploroti Janda asal Blitar

26 Juli 2024 - 13:32 WIB

KA Blambangan Express Catat Rekor, Tempuh Rute Terjauh Banyuwangi – Jakarta

25 Juli 2024 - 21:51 WIB

Trending di Berita Pantura