MAYANGAN-PANTURA7.com, Memasuki musim hujan, dua komoditas bawang merah dan bawang putih di pasar tradisional Kota Probolinggo mulai naik. Kenaikan harga bawang merah dan bawang putih diduga dipengaruhi cuaca (hujan) di mana stok kedua komoditas itu berkurang.
Seperti pengakuan Harto (33), pedagang Pasar Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Ia mengaku, menjual bawang merah Rp30.000 per kilogram (kg), yang sebelumnya Rp27.500.
”Bawang putih juga naik, dari Rp17.500 menjadi Rp20.000 per kilogram,” katanya, Sabtu (24/10/2020).
Meski pasokan awal berlimpah, kenaikan harga bawang putih diduga karena keterlambatan pengiriman ke pasar. Karena stoknya berkurang, harga bawang putih pun merambat naik.
”Kami dapat kabar dari beberapa distributor, kenaikannya diakibatkan memasuki hujan juga pasokan dari sejumlah daerah terjadi keterlambatan pengiriman barang, namun tidak tahu karena faktor apa,” jelasnya.
Namun demikian, kata Harto, daya beli masyarakat masih stabil meski ada kenaikan yang didominasi pembeli dari ibu rumah tangga.
”Alhamdulillah, penjualan masih bagus meski kadang dipertanyakan pembeli kenapa ada kenaikan,” ucapnya.
Sementara Lia ( 27), pedagang sayuran lainnya di pasar tersebut menyarankan, pemerintah atau dinas terkait untuk segera mengantisipasi lonjakan harga bawang. Meski perlahan sudah mulai merangkak naik, apalagi saat ini, saat ini memasuki musim hujan.
”Biasanya, pada musim hujan daerah-daerah penghasil bawang mengalami gagal panen karena banjir. Tentunya, akan mempengaruhi harga, bahkan bisa terjadi kelangkaan,” tandasnya.
Salah satu pembeli, Ida (50) mengatakan, bawang merah dan bawang putih naik Rp1.000. “Ini saya beli mumpung harganya bawang merah dan bawang putih terus naik,” katanya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi