Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Pendidikan · 26 Okt 2020 00:11 WIB

Hari ini, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Digelar


					Hari ini, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Digelar Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Mulai hari ini, Senin (26/10/2020) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di beberapa kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang secara konsisten ada pada zona hijau dan kuning.

“Ada 6 kecamatan yang konsisten berada di zona hijau dan kuning. Di masing-masing kecamatan itu ada 2 jenjang pendidikan, yakni SD dan SMP. Dalam pelaksanaannya tetap mengacu kepada keputusan bersama 4 Menteri dalam protokol kesehatannya,” kata Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi.

Menurut Rozi, apabila selama 2 pekan uji coba pembelajaran tatap muka hasilnya baik, maka akan dilakukan persebaran atau peningkatan jumlah satuan pendidikan yang akan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka.

“Tetapi juga tetap harus di zona hijau atau kuning yang secara konsisten dalam 1 bulan terakhir,” jelas dia.

Rozi menerangkan uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan di Kecamatan Lumbang, Sumber, Kuripan, Tiris, Krucil dan Wonomerto. Tetapi tetap akan dilakukan evaluasi khawatir ada perubahan zona di 6 kecamatan tersebut.

“Awalnya Kecamatan Sukapura masuk, tetapi sudah menjadi orange sehingga kita tidak ingin menanggung resiko karena ini cukup beresiko bagi anak-anak,” tegasnya.

Teknis pelaksanaannya, terang Rozi, pertama dari pelaksanaannya guru-guru yang mengajar di sana adalah guru yang memang tinggal di zona hijau dan kuning. Guru tidak boleh dari zona orange apalagi zona merah.

Kemudian, lanjutnya, pelaksanaan pembelajarannya tetap melaksanakan protokol kesehatan diantaranya menggunakan masker, cuci tangan dan physical distancing.

“Physical distancing dalam proses pembelajaran itu dalam satu kelas berisi maksimal 50% dari jumlah yang ada di kelas itu. Jika SD itu maksimal ada 28 siswa, maka dalam 1 kelas menjadi 14 siswa. Untuk jenjang SMP, apabila ada 32 siswa dalam satu rombongan belajar, maka yang masuk hanya 16 siswa,” urainya.

Dengan pola itu, menurut Rozi, strategi pembelajaran yang digunakan menggunakan shift learning atau pembelajaran bergantian dengan maksimal 50 persen. “Ini sebenarnya solusi bagi kejenuhan anak melaksanakan pembelajaran secara daring,” pungkasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Cegah Terulangnya Kasus Supriyani, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Siap Dampingi Guru

5 November 2024 - 16:14 WIB

Cegah Perundungan, Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Masifkan Pendidikan Hukum ke Pelajar

7 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi

7 September 2024 - 20:48 WIB

Top! 13 Kontingen Pelajar Harumkan Nama Lumajang di Olimpiade Nasional

22 Agustus 2024 - 16:44 WIB

Duh! 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah

16 Agustus 2024 - 19:38 WIB

Bahayakan Siswa, DPRD Kabupaten Probolinggo Kecam Pembiaran Kerusakan SDN Bimo 

8 Agustus 2024 - 20:55 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Duh! Jumlah Penderita HIV di Lumajang Capai 2.103 Orang

6 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Trending di Pendidikan