Menu

Mode Gelap
Angin Kencang di Lumajang Picu Pohon Tumbang dan 26 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang, Lima Tiang Listrik di Lumajang Roboh Program Kesehatan Gratis, Dinkes Lumajang Pastikan Bisa Diakses tanpa BPJS Truk ODOL di Puger Jember Tuai Polemik, DPRD Panggil Dishub Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan Soroti Plaza Gempol, Desak Perbaikan Manajemen Omah Duren, Sajikan Legitnya Durian Montong di Dataran Tinggi Lumbang

Religi & Pesantren · 8 Nov 2020 14:57 WIB

Kiai Mutawakkil; Waspadai Aliran Sesat Berkedok Thoriqoh


					Kiai Mutawakkil; Waspadai Aliran Sesat Berkedok Thoriqoh Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Wakil Ro’is Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah meminta masyarakat, khususnya warga Nadhlatul Ulama (NU) mewaspadai ajaran sesat berkedok thoriqoh atau tarekat.

Sebab ajaran ini, menurut Kiai Mutawakkil, selain mengancam keansihan ajaran agama islam, juga dapat mengancam sendi-sendi kehidupan sosial dan kebangsaan. Namun ia meminta warga tidak gegabah menyikapinya.

“Jika menemui ajaran demikian, laporkan ke MWC atau PCNU. Bisa juga ke kecamatan dan kepolisian, jangan bertindak sendiri,” kata Kiai Mutawakkil usai melantik pengurus PCNU Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Minggu (8/11/2020).

Di Kabupaten Probolinggo, jelas Kiai Mutawakkil, ajaran ini sudah merebak dan telah terdeteksi meski dakwah dilakukan secara diam-diam. Thoriqoh yang digelar, isinya tidak sama dengan toriqoh ajaran para ulama Ahlussunnah wal jamaah.

“Wiridan kumpul laki dan perempuan, lampu harus mati selama mengikuti thoriqoh, dan tidak pakai baju seperti di Kecamatan Leces. Ada juga seorang santri, istrinya ikut thoriqoh ini malah ikut mursyidnya tidak mau pulang ke rumah,” terangnya.

Oleh karenanya, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan ini meminta, Pengurus NU dan badan otonomnya, harus memaksimalkan pendampingan kepada masyarakat, khususnya nadhliyin (Warga NU, red). “Jangan hanya datang ketika pilkada saja,“ tuturnya.

Oleh karena itu, sambung kiai Mutawakkil, bimbingan dan pendampingan dimaksimalkan agar supaya kehadiran NU dirasakan ditengah-tengah masyarakat. “Jangan hanya datang ketika pilkada saja, karena seperti itu ketahuan ada batu dibalik udang,” tuturnya.

Kiai Mutawakkil menambahkan, ada dua misi titipan jam’iyah bagi setiap pengurus NU. Pertama misi keagamaan; Kedua, misi kemasyarakatan dan ketiga misi kebangsaan.

“Misi pertama menuntun warga NU agar istiqomah dalam aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah. Kenapa ini harus saya sampaikan, jujur dampak buruk dari globalisasi adalah menyebarnya pemahaman agama yang tidak sesuai dengan kultur budaya,” ulasnya.

Terpisah, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, Moh. Yasin mengatakan, ajaran sesat seperti yang disampaikan Kiai Mutawakkil memang benar adanya. Akan tetapi, menurut dia, pihaknya masih melakukan pendalaman..

“Karena memang sering berpindah-pindah tempat. Kadang di Kecamatan Tiris, setelah kita ketahui lokasinya tiba-tiba pindah ke Kecamatan Krucil. Oleh karena itu kami akan bekerjasama dengan PCNU Kota Kraksaan, karena kami tidak mampu berjalan sendirian,” ujar Yasin. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

MUI Kab. Probolinggo Sebut Agen Zionisme Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

29 Juli 2024 - 19:33 WIB

Ratusan Jamaah Haji Kota Probolinggo Tiba, Pj. Walikota Beri Pesan Begini

4 Juli 2024 - 13:06 WIB

Pura Mandhara Giri Semeru Agung tak Kecipratan APBD, Pimpinan Dewan Semprot Pemkab Lumajang

30 Juni 2024 - 19:54 WIB

Jamaah Haji Kota Probolinggo Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 4 Juli 2024

27 Juni 2024 - 14:55 WIB

Jumlah Hewan Kurban di Probolinggo Berkurang, Perputaran Uang pun Turun

21 Juni 2024 - 22:38 WIB

Trending di Religi & Pesantren