Menu

Mode Gelap
Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

Regional · 11 Nov 2020 00:54 WIB

Silaturahmi, Kapolresta Minta Masukan ke MUI


					Silaturahmi, Kapolresta Minta Masukan ke MUI Perbesar

KADEMANGAN-PANTURA7.com, Hari-hari awal menjabat Kapolres Probolinggo Kota (Kapolresta), AKBP Raden Muhammad Jauhari langsung bersilaturahmi ke sejumlah tokoh agama dan masyarakat. Termasuk ketika mantan Kapolsek Tanah Abang, Polda Metro Jaya itu bersilaturahmi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo.

“Kami ingin bersilaturahmi sekaligus meminta masukan dari MUI Kota Probolinggo,” kata kapolresta saat berkunjung ke rumah Ketua Umum MUI Kota Probolinggo, KH Nizar Irsyad di Jalan Bengawan Solo, Kota Probolinggo, Selasa malam (10/11/2020).

Lulusan Akpol 2002 ini mengatakan, masalah kamtibmas tidak bisa semata-mata dengan pendekatan hukum. “Diperlukan upaya preventif dan pendekatan di luar hukum. Di sinilah peran ulama dan kiai dibutuhkan,” jelas Jauhari.

Pria kelahiran Palembang, Sumsel, 39 tahun silam itu mencontohkan, soal penambangan pasir dan batu ilegal tidak bisa langsung dijerat hukum. Soalnya sebagian penambang mengambil pasir dan batu di tanahnya sendiri, hanya saja mereka tidak mengurus izin.

“Ya solusinya mereka perlu pendampingan agar izinnya keluar, jangan langsung lokasi tambang ditutup,” terangnya.

Terbaru, perwira polisi dengan 2 melati di pundak itu mengunjungi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yakni, RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo, mendapatkan fenomena ‘gerakan massa’. Ada sejumlah kasus, massa beramai-ramai mendatangi rumah sakit untuk mengambil paksa pasien di RSUD milik Pemkab Probolinggo.

“Seolah-olah, dengan kekuatan massa, mereka bisa memaksa dan menakut-nakuti tenaga medis agar pasien bisa dibawa pulang,” cetus AKBP Jauhari.

Masalah seperti itu bisa diselesaikan di antaranya dengan melibatkan ulama yang menjadi panutan warga. Ia menceritakan ketika bertugas di Mapolsek Tanah Abang biasa menghadapi pengunjuk rasa yang berdemo di gedung DPR RI.

“Kami juga biasa bertemu dengan massa dari FPI (Front Pembela Islam) karena memang markasnya di Petamburan,” ujar dia.

AKBP Jauhari berterus terang, pertama kali bertugas di Jawa Timur di Polda Jatim. “Baru sekarang ini bisa bersilaturahmi dengan MUI, tolong kami diberi masukan sekaligus bimbingan,” harapnya.

KH Nizar mengatakan, dinamika masyarakat (Tanah Abang), Jakarta tentu berbeda jauh dengan Kota Probolinggo yang “adem ayem”. “Kondisi masyarakat di Probolinggo kondusif. MUI mewadahi semua ormas Islam. Ada lagi FKUB yang menaungi semua agama,” katanya.

“Besok kiai, kami akan silaturahmi dengan FKUB, sekarang sudah terlalu malam. Kegiatan hari ini penuh, termasuk bersilaturahmi dengan Kemenag, mengikuti acara walikota,” papar Jauhari. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher:  Efendi Muhamad


Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

KAI Jember Siagakan Layanan Kesehatan untuk Penumpang Saat Arus Balik Lebaran

3 April 2025 - 12:38 WIB

Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran

1 April 2025 - 17:30 WIB

Masih jadi Favorit, 95.585 Pemudik Gunakan KA Saat Lebaran 2025

30 Maret 2025 - 19:57 WIB

Libur Panjang Lebaran, Mobil Dinas Pemkab Probolinggo Dikandangkan

30 Maret 2025 - 15:16 WIB

Penyelenggaraan Haji Bakal Dikelola BP Haji, Anggota Komisi VIII DPR RI Dini Rahmania Beri Pesan Khusus

29 Maret 2025 - 19:55 WIB

Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Jember, Sehari Tembus 10.482 Penumpang KA

28 Maret 2025 - 20:33 WIB

Trending di Regional