Menu ✖

Mode Gelap

Wisata · 19 Nov 2020 14:05 WIB

Pantai Bohay Melejit Ditengah Pandemi, Apa Rahasianya?


					Pantai Bohay Melejit Ditengah Pandemi, Apa Rahasianya? Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, sempat mati suri akibat terdampak pandemi Covid-19. Tak terkecuali wisata Pantai Binor Harmony (Bohay) di Desa Binor, Kecamatan Paiton.

Destinasi wisata yang dibangun pada awal tahun 2018 ini, ditutup total pada Maret 2020 seiring masifnya penyebaran virus korona. Langkah itu dilakukan seiring seruan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo kepada para pelaku wisata agar mata rantai penyebaran Covid-19 terputus.

“Padahal pada Januari dan Februari, omset kami stabil Rp 400 juta sampai dengan Rp 500 juta per bulan. Lalu pada bulan Maret, April dan Mei, kami tutup total,” kata pengelola wisata Pantai Bohay, Abdul Qomar, Kamis (19/11/2020).

Tiga bulan tutup usaha, membuat Pantai Bohay koleps. Puluhan karyawan pun dirumahkan sementara oleh pengelola. Pada awal Agustus, angin segar berhembus kala Pemkab Probolinggo memberi lampu hijau untuk membuka kembali objek wisata di wilayahnya.

“Awalnya hanya kafe dan resto yang buka kembali di bulan Juni dan Juli. Lalu pada Agustus, seluruh destinasi wisata di Pantai Bohay seperti diving, snorkeling, rumah apung dan spot selfie, seluruhnya kami buka,” tandas Qomar.

Namun tak seperti biasanya, para wisatawan yang hendak berkunjung di wisata yang berjarak hanya 200 meter dari objek vital Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) itu, wajib mengikuti adaptasi kebiasaan baru.

“Pengunjung wajib menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Kami juga melakukan tes suhu tubuh bagi setiap wisatawan yang baru datang, menyebar tempat cuci di sejumlah titik dan menerapkan jaga jarak tempat duduk,” papar Alumnus Universitas Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini.

Berkat adaptasi kebiasan baru yang dilakukan, Pantai Bohay  kini kian digandrungi,  bahkan jadi salah satu jujugan wisata terfavorit di sepanjang jalur pantura sepertiga Pulau Jawa dengan omset per bulan mencapai Rp 500 juta.

“Selain eskotika pantai dan surga alam bawah laut, berwisata di sini juga murah. Pengunjung cukup membayar karcis kendaraan, selain itu tentunya objek wisata kami aman dari sebaran virus korona,” ujar dia.

Dalam berbagai kesempatan, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan di wilayahnya. Terutama di tempat wisata yang mengundang keramaian.

“Jangan sampai objek wisata menjadi klaster penyebaran Covid-19. Jika pengelola wisata tidak bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru ini, maka tidak segan-segan kami menutup kembali tempat wisatanya,” tandas Tantriana. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dispar Lumajang Enggan Sebut Besaran Tiket Bagi Wisman

9 April 2025 - 13:31 WIB

Ribuan Wisatawan Datangi Tumpak Sewu hingga Puncak B29 di Lumajang

8 April 2025 - 11:59 WIB

Takjubnya Ahmad Dhani saat Kunjungi Jembatan Kaca Bromo, Sebut ‘Prototipe’ Surga

7 April 2025 - 22:21 WIB

Lebaran Ketupat, Ribuan Warga Tumpah Ruah di Pantai Mbah Drajid Lumajang

7 April 2025 - 17:23 WIB

Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember

5 April 2025 - 21:23 WIB

Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan

5 April 2025 - 20:40 WIB

Meski Wisata Ranu Regulo Dibuka, Jalur Pendakian Gunung Semeru Tetap Ditutup

4 April 2025 - 21:19 WIB

Wisata Jeep di Gunung Semeru Lumajang, Menyusuri Rute Bekas Erupsi 2021 Silam

4 April 2025 - 13:39 WIB

Lebaran Ceria di Gapuro Cafe, Nikmati Suasana Alam Bersama Keluarga

3 April 2025 - 20:02 WIB

Trending di Wisata