PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Selama pandemi COVID-19, hampir semua sekolah meniadakan proses belajar mengajar tatap muka. Sebagai gantinya, belajar melalui sistem dalam jaringan (daring) internet digencarkan.
Untuk memfasilitasi kebutuhan itu, Karang Taruna (karta) Patriot Desa Brumbungan Lor Probolinggo yang tergabung dalam desa Heppiii Community menyiapkan ruang belajar online gratis bagi pelajar hingga mahasiswa.
Ketua Karang Taruna Patriot Desa Brumbungan Lor, Faqih Rizky Muhammad mengatakan Ruangan Belajar Online (RBO) ini mulai dijalankan oleh Karang Taruna Patriot Desa Brumbungan Lor sejak awal Agustus lalu.
Karta memfasilitasi pelajar hingga mahasiswa yang ingin belajar online di perpustakaan setempat tanpa harus pergi ke pusat kota atau warnet.
“Program RBO menjadi prioritas karena difungsikan kepada warga dan anak-anak yang masih sekolah online. Kami sudah siapkan semua fasilitasnya, seperti gadget, komputer, koneksi internet yang memadai, kami juga siapkan hand sanitizer, dan mentor (pendamping) dari anggota karang taruna di hari-hari libur,” terang Faqih, Senin (30/11/20).
Selama masa pandemi ini kegiatan di dalam perpustakaan maupun di markas karta Heppiii Community ini banyak dibatasi. Contohnya pelayanan buku diberi kebijakan untuk dibawa pulang dengan ketentuan tiga hari sekali pinjam.
Selain dimanfaatkan oleh pelajar dan mahasiswa, RBO Karta Patriot ini juga banyak digunakan oleh masyarakat umum untuk mengakses internet. Dengan kapasitas akses kecepatan jaringan 20 Megabyte per second (MBPS), jaringan di perpustakaan ini bisa diandalkan.
“Sekali penggunaan bisa menampung 10 hingga 15 user. Kalau week-end jumlah yang datang lebih banyak lagi,” ungkapnya menjelaskan.
Pihaknya berharap, ruang belajar online di perpustakaan ini bisa membuat anak-anak muda desa setempat bisa makin produktif serta kreatif dan bertambah heppiii.
Sementara itu, Koordinator Heppiii Community Probolinggo Andi Susanto berharap kreativitas anak-anak muda di Desa Brumbungan Lor dengan menyediakan ruang belajar online bisa mempermudah tugas-tugas belajar.
Menurutnya, desa-desa lain juga bisa melakukan aksi serupa dengan berbagai bentuk kegiatan yang positif, sehingga keberadaan karta di setiap desa bisa bermanfaat untuk semua pihak.
”Di saat pandemi seperti ini memang harus lebih kreatif, sehingga dengan keterbatasan dan pembatasan yang ada karta masih tetap produktif,” tandas Andi. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT