KRAKSAAN-PANTURA7.com, Selama 5 tahun terakhir, sebanyak 1.413 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Kabupaten Probolinggo. Dari jumlah itu, sebanyak 25 orang penderita meninggal dunia.
Pada 2016, ada sebanyak 487 kasus DBD dengan 10 orang meninggal dunia. Lalu di 2017, angka kasus turun menjadi 241 dengan 5 orang meninggal dunia. Di 2018, tren penyakit ini kembali menurun menjadi 80 kasus dengan 4 orang meninggal dunia.
Dalam dua tahun terakhir, pada 2019 angka kasus DBD kembali naik menjadi 440 kejadian dengan 5 orang meninggal dunia. Pada tahun 2020 ini, tren DBD kembali merosot menjadi 165 kasus dengan 1 orang meninggal dunia.
Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Dr. Dewi Vironica mengatakan, di tahun 2020 angka DBD paling tinggi berada di bulan Januari dengan angka 56 kasus.
Kemudian, kata dia, disusul Februari sebanyak 45 kasus dan Maret sebanyak 33 kasus. Lalu di April 7 kasus, Mei 5 kasus, Juni 3 kasus, Juli 5 kasus, Agustus 2 kasus, September 4 kasus, Oktober 2 kasus, dan November 3 kasus.
“Tahun ini masih belum sampai akhir bulan, karena masih pendataan. Untuk kasus kematiannya berada di April dengan satu kasus, di bulan lainnya alhamdulilah tidak ada,” kata Vironica, Kamis (3/12/2020).
Sepanjang tahun 2020 ini, lanjut Viro, dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, hanya Kecamatan Sumber yang tidak tersentuh penyakit yang berasal dari perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk itu.
Adapun kecamatan lainnya, Kecamatan Sukapura 4 kasus, Leces 12 kasus, Kuripan 5, Bantaran 3, Tegalsiwalan 7, Tiris 2, Banyuanyar 4, Krucil 2, Gading 5, Paiton 18, Pakuniran dan Kotaanyar 14, Besuk dan Kraksaan 15.
Lalu Kecamatan Krejengan 8 kasus, Pajarakan 7, Maron 5, Gending 3, Dringu 12, Lumbang 2, Wonomerto 3, Tongas 3, Bantaran 1 kasus, dan Sumberasih dengan 2 kasus.
“Semoga saja akhir tahun ini tidak ada lonjakan kasus,” harap aparatur sipil negara (ASN) asal Balikpapan ini. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT