PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hujan mengguyur wilayah Kota Probolinggo sejak Rabu pagi (9/12/2020). Hal tersebut menambah haru suasana duka menjelang pemakaman Wakil Walikota (Wawali) HM. Soufis Subri.
Almarhum meninggal dunia di RS dr Soetomo, Surabaya, Rabu pagi sekitar pukul 06.30. Selama 19 hari Wawali Subri dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo kemudian dirujuk ke RS dr Soetomo karena terpapar Covid-19.
Jenazah tiba di Kota Probolinggo sekira pukul 11.59 siang dan langsung dilakukan penghormatan terakhir berupa shalat jenazah yang dipimpin Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin di komplek Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo.
Usai mengimami shalat jenazah, terlihat walikota yang kerap disapa Habib Hadi itu sesenggukan (menangis) saat melepas sahabat dekatnya itu.
“Probolinggo telah kehilangan seorang terbaiknya, almarhum adalah partner dan sahabat terbaik saya. Kami sering bertukar pikiran, berdiksusi tentang kemajuan kota ini,” kata Habib Hadi.
Sebelumnya isak tangis juga terlihat saat jenazah Wawali Subri tiba di rumah duka, Jalan Cempaka, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Menjelang pemberangkatan jenazah ke pemakaman keluarga di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, sempat dibacakan riwayat singkat almarhum.
Pria kelahiran Probolinggo, 47 tahun silam itu sempat meniti kariernya di bidang konstruksi bangunan. Ketua DPC Partai Demokrat Kota Probolinggo kemudian terpilih sebagai Wawali Probolinggo periode 2019-2024 mendampingi Walikota Hadi Zainal Abidin.
Almarhum meninggalkan seorang istri Hj. Diah Kristanti dan putri semata wayangnya, Sayyidah Rafi Dianya Shabri. Dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) istri dan putrinya melepas kepergian almarhum hingga di pemakaman Jalan Cangkring, Kota Probolinggo.
Sementara itu Kepala Diskominfo Kota Proboloiggo, Aman Suryaman menceritakan, Wawali Subri sebelumnya sempat mengeluh demam dan hilang nafsu makan seusai perjalanan dinas di Bandung, 11 November 2020 lalu.
Beberapa hari kemudian, almarhum mengalami batuk dan tanggal 15 November almarhum berkonsultasi dengan Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS. Kuddah SpB. Subri lalu mendatangi RSUD setempat dan menjalani serangkaian pemeriksaan.
Hasil thorax keluar pada tanggal 18 November dan dinyatakan normal. Namun, pada 20 November, Wawali Subri mengeluhkan demam yang tak kunjung reda.
Setelah dilakukan tindakan pemeriksaan swab antigen, hasilnya positif Covid-19. Saat itu tim medis sempat melakukan foto thorax ulang dan hasilnya pneumonia bilateral. Almarhum Subri pun segera menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh.
Selang dua hari kemudian, tepatnya 22 November, Subri mengeluh sesak nafas setelah makan siang. Dengan sigap Tim medis pun segera melarikan dirinya ke RS dr Soetomo, Surabaya.
Saat tiba di sana kondisi tarikan nafasnya tinggi dengan saturasi oksigen cukup tinggi. Menurut Aman, berdasarkan penjelasan tim medis RS dr Soetomo, perjalanan infeksi yang dialami Wawali Subri begitu cepat.
“Semua terapi sudah diberikan selama menjalani perawatan di sana. Termasuk pemasangan ventilator hingga Ecmo (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sesuai persetujuan keluarga,” pungkas Aman. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi