LECES-PANTURA7.com, Tim Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, kembali menggelar rapid tes antigen di area pasar tradisional, Senin (11/01/2021). Kali ini yang menjadi sasaran adalah Pasar Leces.
Namun begitu petugas datang, mayoritas pedagang langsung berkemas dan menutup lapak dagangannya. Mereka tutup lapak lebih awal dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Sebagian pedagang yang lain, tetap berjualan seperti biasa. Bersama sejumlah pengunjung, mereka menjalani rapid tes antigen seperti yang diserukan kepala pasar dan forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkompimka) Leces.
Salah seorang pedagang Pasar Leces, Usman mengungkapkan, sejak pagi hari pengujung di Pasar Leces sepi. Ia menduga, warga membatalkan niatnya belanja di pasar guna menghindari rapid tes antigen.
“Sejak pukul 07.00 WIB sampai siang, tidak ada pengunjung yang datang, terpaksa saya menutup lapak. Karena sepi pengunjung ini, omset dagangan saya turun, “ujar pedagang sepatu ini.
Kepala Pasar Leces, Joni Sukisworo mengatakan, banyak pedagang tutup lapak lantaran mereka takut dikarantina jika hasil rapid tesnya reaktif. Oleh karenanya, tes cepat deteksi virus korona itu akan kembali dilakukan dalam beberapa hari kedepan.
“Sejak Tim Satgas Covid-19 tiba di Pasar Leces, para pedagang langsung menutup lapaknya, karena takut dirapid dan dikarantina. Meski demikian, rapid tes ini akan digelar lagi agar pedagang sadar akan kesehatan,” beber Joni.
Kepala Puskesmas Leces, dr. Miswa Nilam menyebut, dari puluhan orang yang menjalani rapid antigen, ada 3 orang yang dinyatakan reaktif Covid-19. Tiga orang itu, selanjutnya akan isolasi mandiri sambil menunggu jadwal swab PCR.
“Tiga orang yang hasilnya reaktif ini, diantaranya pasutri yang merupakan pedagang di Pasar Leces. Tiga orang ini kami minta melakukan isolasi mandiri, sembari menunggu giliran jadwa swab PCR,” bebernya.
Rapid tes antigen digelar oleh Satgas Covid-19 di Pasar Leces karena Kecamatan Leces merupakan salah satu dari 11 kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang masuk zona merah resiko penyebaran Covid-19. (ST1)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT