Menu

Mode Gelap
Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

Berita Pantura · 13 Jan 2021 09:30 WIB

Imbas PPKM, Terminal Bayuangga Sepi


					Imbas PPKM, Terminal Bayuangga Sepi Perbesar

KADEMANGAN-PANTURA7.com, Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa Timur, membuat trayek bus angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) lesu. Hal itu berimbas pada sepinya lalu-lalang penumpang di Terminal Bayuangga Kota Probolinggo.

Kepala Terminal Tipe A Bayuangga, Budiharjo menjelaskan, sejak diberlakukannya PPKM jumlah penumpang yang datang maupun berangkat dari terminal turun drastis. Terutama penumpang dari dan ke Surabaya atau Malang.

Meski demikian, jumlah armada bus yang beroprasi setiap harinya masi tetap, yakni sekitar 250 bus. Ratusan bus itu, menurut Budiharjo, sebagian besar jurusan Malang, dan Surabaya. Sisanya jurusan Jember, Situbondo, Bondowoso, hingga Banyuwangi.

“Sejak diberlakukannya PPKM, jumlah penumpang yang berangkat maupun turun di Terminal Bayuangga turun. ASejak pandemi, jumlah penumpang tak sebanyak sebelum pandemi, nah sekarang turun lagi,” ujar Budiharjo, Rabu (13/01/2021).

Dengan kondisi ini, jelas Budiharjo, tak jarang bus yang sudah masuk terminal terpaksa harus kembali ke garasi karena penumpang yang akan diangkut tak sampai 1/4 dari kapasitas tempat duduk bus.

“Ada saja bus yang terpaksa kembali ke garasi karena penumpang sepi, ada juga penumpang yang di-oper ke bus lain lantaran jumlah penumpang yang diangkut tak sepadan dengan target setoran,” tambahnya.

Ia memprediksi, selama angka kasus Covid-19 masih tinggi dan aktifitas masyarakat dibatasi, maka okupansi penumpang bus akan tetap rendah. “Semoga pandemi lekas berakhir,” harapnya.

Sebagaimana diketahui, Kemendagri beberapa waktu lalu mengintruksikan penerapan PPKM bagi 11 wilayah di Jawa Timur, yang berlaku sejak tangga 11 hingga 25 Januari 2021.

Sebelas wilayah itu meliputi Kota Surabaya, Batu, Madiun, Malang, lalu Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Malang, Madiun, Lamongan, Ngawi dan Blitar. Kebijakan ini dilakukan guna menekan penyebaran virus korona. (ST1)


Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura