Menu

Mode Gelap
PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

Kesehatan · 25 Jan 2021 07:25 WIB

Punya Apheresis, Kini Donor Plasma Konvalesen Bisa Dilakukan di RSUD dr. Mohamad Saleh


					Punya Apheresis, Kini Donor Plasma Konvalesen Bisa Dilakukan di RSUD dr. Mohamad Saleh Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Belum terkendalinya penyebaran Covid-19 di Kota Probolinggo, membuat RSUD dr. Mohamad Saleh terus melakukan terobosan. Terbaru, rumah sakit plat merah ini menyediakan alat donor plasma konvalesen atau apheresis.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengatakan, dengan alat itu masyarakat Kota Probolinggo yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19, bisa donor plasma konvalesen. Pendonor, paparnya, tidak perlu jauh-jauh ke Malang atau Surabaya.

“Alat ini hanya tersedia di tiga rumah sakit di Jawa Timur, di RSUD dr. Mohamad Saleh dan rumah sakit di Malang dan Surabaya,” terang Wali Kota saat memantau operasional perdana apheresis di RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo, Senin (25/01/2021) pagi.

Ia berharap, banyak warga Kota Probolinggo yang memanfaatkan alat tersebut sebagai penyintas Covid-19. “Saya berharap banyak, warga yang sembuh dari Covid-19 dapat mendonorkan darahnya, agar dapat membantu sesama,” ujarnya.

Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD dr. Mohamad Saleh, dr. Boby Mulyadi menjelaskan, ada 800 cc darah yang dihasilkan dalam sekali pengambilan plasma pasien melalui apheresis. Plasma darah yang sudah diambil, akan disimpan dalam suhu -20 derajat.

“Sehingga darah plasma ini dapat bertahan selama 3 hingga 6 bulan. Bahkan jika disimpan dengan suhu -40 hingga -80, darah plasma dapat bertahan hingga selama satu tahun,” jelas dr. Boby.

Menurut dr. Boby, donor plasma konvalesen ini juga akan melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) agar plasma yang dihasilkan dapar disalurkan kepada pasien yang membutuhkan.

“Semakin banyak pendonor tentu semakin banyak tingkat kesembuhan pasien,” paparnya.

Pendonor pertama plasma konvalesen, Yahman mengaku terpanggil untuk mendonorkan plasmanya. Ia tidak ingin, pengalamannya dirawat di rumah sakit akibat terpapar Covid-19 pada November 2020 lalu, dialami oleh orang lain.

“Saya bersedia mendonorkan plasma karena terdorong untuk saling menolong pasien yang saat ini masih dalam perawatan . Toh selama plasmanya diambil, tidak sakit kok,” beber pria asal Jl. Cokroaminoto, Kecamatan Kanigaran ini. (ST1)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan