MAYANGAN-PANTURA7.com, Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kota Probolinggo, ditandai dengan penyuntikan vaksin kepada sejumlah pejabat esensial, Senin (1/02/21). Dalam vaksinasi di RSUD dr Mohamad Saleh itu, Wali Kota Probolinggo gagal divaksin.
Sebelum divaksin, pejabat esensial menjalani screning oleh tim medis, untuk memastikan mereka aman sebagai penerima vaksin. Dalam proses itulah, tensi darah Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin diketahui tinggi.
Alhasil, tim medis memutuskan menunda penyuntikan vaksin sinovac kepada orang nomor satu di Kota Probolinggo itu. Kondisi serupa juga dialami Sekretaris Daerah (Sekda), Drg Ninik Irawibawati, yang memiliki tensi darah 172 per 112.
“Kaget mengetahui tensi darah saya 177 per 98. Gagal divaksin bersama pejabat lain, nanti baru bisa divaksin di tahap selanjutnya setelah kondisi stabil,” terang Wali Kota.
Jubir Satgas Percepatan dan Penanganan Covid 19 Kota Probolinggo, dr. Abraar HS Kuddah menegaskan, pejabat yang tidak lolos screening memang tidak di perbolehkan suntik vaksin. Sebab dikwatirkan mengalami efek samping.
“Untuk yang tidak lolos screening, vaksinasi akan disuntikkan pada tahap kedua sembari menunggu kondisi tubuhnya fit. Jadi pejabat yang tidak divaksin hari ini akan mengikuti vaksinasi tahap pertama bersamaan dengan jadwal vaksin tahap dua,” ujarnya.
Sementara, pejabat lain akhirnya menjalani vaksinasi setelah dalam screning dinyatakan aman dan memungkinkan. Mereka diantaranya adalah Dandim 0820 Probolinggo, Kajari Kota Probolinggo hingga Ketua MUI Kota Probolinggo.
Dandim 0820 Probolinggo, Letkol Inf. Imam Wibowo menyebut, Sebelum disuntik vaksin, ia tidak ada rasa takut atau kawatir. Nyatanya setelah disuntik, ia tidak merasakan efek yang berlebihan.
“Sebelum disuntuk saya tidak merasa takut, karena vaksinasi yang saya terima ini sebagai contoh kepada masyarakat. Setelah divaksin, tidak ada efek samping yang saya terima,” beber Dandim. (ST1)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT