Menu

Mode Gelap
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur, Angin Kencang hingga Hujan Lebat Ancam Sejumlah Wilayah Warga Lumajang Diminta Tidak Tergiur Kerja Sama Terkait MBG Tenaga Guru di Lumajang Bakal Diberhentikan Secara Permanen Jembatan Putus, Warga Seboro Probolinggo Menggunakan Perahu untuk Penuhi Kebutuhan Dapur Jembatan Putus, Wanita Hamil 9 Bulan Ikut Terisolasi Cari Rumput, Warga Kotaanyar Tetiba Meninggal di Samping Kantor Desa

Lingkungan · 1 Feb 2021 12:42 WIB

Plengsengan Sungai Pancarglagas Dipasang Penangkis


					Plengsengan Sungai Pancarglagas Dipasang Penangkis Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Plengsengan di Sungai Pancarglagas di Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk dan Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo telah dipasang penangkis. Pemasangan penangkis itu bersifat sementara hingga plengsengan diperbaiki.

Pemasangan penangkis sejatinya sudah dilakukan sejak Minggu (31/1/2021). Namun saat itu masih jebol sebab penangkis awal hanya dari pasir dan batu yang dibungkus karung tak kuat menahan arus aliaran sungai tersebut.

Sehingga, Senin (1/2/2021), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Besuk-Pakuniran memutuskan untuk kembali memasang penangkis sementara yang berbeda bahan dibandingkan sebelumnya.

“Kalau yang sebelumnya hanya karung berisi batu dan pasir saja, karena bersifat sementara. Tapi setelah selesai dipasang malah jebol lagi sehingga penangkis kedua memakai bronjong atau batu yang diikat kawat,” kata Camat Pakuniran, Hari Pribadi.

Pemasangan beronjong tersebut, menurut Hari, diharapkan mampu menahan aliran sungai, mengingat beberapa hari terakhir hujan dengan intensitas sedang-tinggi terus turun. Sehingga jika beronjong penutup plengsengan masih jebol jalan satu-satunya membuat saluran air baru.

“Tapi kami kira untuk penangkis dari beronjong ini masih kuat karena batu sudah diikat kawat. Kalau sebelumnya hanya pasir dan batu yang dibungkus karung, jika masih jebol mau tidak mau Dinas Pengairan Provinsi Jatim harus membuatkan saluran baru,” ungkap Hari.

Diketahui sebelumnya, jebolnya plengsengan sungai terjadi Kamis (28/1/2021) siang. Sebelumnya, warga sudah menutup plengsengan tersebut dengan kayu dan karung berisi pasir. Namun karena arus air sungai terlalu besar membuat plengsengan ambrol.

Sebagai antisipasi melebarnya jebolan tersebut, muspika dari Kecamatan Pakuniran-Besuk terpaksa menutup dua akses jalan, Jumat (29/1/2021) lalu dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sedangkan untuk roda empat atau lebih harus memutar arah. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur, Angin Kencang hingga Hujan Lebat Ancam Sejumlah Wilayah

6 Februari 2025 - 17:46 WIB

Putusan Inkrah, Pengadilan Eksekusi Aset KAI di Kota Probolinggo

6 Februari 2025 - 12:57 WIB

Musim Penghujan Memasuki Puncaknya, BPBD Kota Probolinggo Beri Pesan Begini

5 Februari 2025 - 16:24 WIB

Pakar Geologi Sarankan Warga Terdampak Tanah Bergerak di Pasuruan untuk Pindah

2 Februari 2025 - 19:10 WIB

Lahan Pertanian Lumajang Terus Menyusut

2 Februari 2025 - 16:14 WIB

Protes Kerusakan Jalan Brantas Kota Probolinggo, Warga Tanam Pohon Pisang

31 Januari 2025 - 16:56 WIB

Pj Gubernur Jatim Tinjau Lokasi Pergerakan Tanah di Pasuruan, Kajian Geologi Segera Dilakukan

30 Januari 2025 - 19:27 WIB

Kondisi Taman Maramis Dikeluhkan, Menggenang dan jadi Sarang Nyamuk

29 Januari 2025 - 18:35 WIB

Pasca Dibongkar, Satpol PP Awasi Eks Lokalisasi Pasir Panjang Paiton

27 Januari 2025 - 18:11 WIB

Trending di Lingkungan