KRAKSAAN-PANTURA7.com, Meninggalnya Kepala Puskesmas Gending, dr. Syaiful Bahri akibat terpapar positif Covid-19 mendapat banyak perhatian berbagai kalangan. Salah satunya dari Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari.
Dalam penyambutan dan pelepasan jenazah, Bupati Tantri mewanti-wanti kepada seluruh leading sektor untuk terus memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes). Sebab, dengan meninggalnya seorang kepala puskesmas itu menandakan Covid-19 masih ada.
Sementara Polres Probolinggo langsung turun dengan menyemprotkan cairan disinfektan di berbagai tempat keramaian di Kecamatan Kraksaan. Di antaranya, di musala, masjid hingga kafe santai untuk meminimalisir penyebaran.
Kasat Sabhara Polres Probolinggo, AKP Ahmad Jayadi menyampaikan, penyemprotan itu untuk menekan penyebaran virus menular yang disinyalir bisa menempel di berbagai tempat umum. Melalui penyemprotan diharapkan bisa menekan tingkat penularan Covid-19.
“Tempt umum yang menjadi sorotan penyemprotan di daerah yang paling banyak didatangi warga. Kami semprotkan secara rutin dengan bekerjasama dengan petugas di wilayah yang kami tuju. Penyemprotan itu merata di berbagai sudut,” kata Jayadi, Kamis (11/2/2021).
Tempat umum yang telah disemprot, lanjut Jayadi, di antaranya masjid jamik dan kafe yang dinilai menjadi minat warga untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan setiap hari. Sehingga sangat berpotensi menjadi tempat penularan virus.
“Kami semprotkan di tempat yang paling dominan dikunjungi para warga. Selanjutnya sasaran kami adalah tempat keramaian lain seperti swalayan di sekitar Kecamatan Kraksaan,” ungkap perwira asal Kabupaten Sampang ini.
Sekadar informasi, Kepala Puskesmas Gending, dr. Syaiful Bahri meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, Rabu (10/2/2021) kemarin. Mantan Kepala Puskesmas Pajarakan itu meninggal saat dirawat di Rumah Sakit (RS) Lavalette, Malang. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT