Menu

Mode Gelap
Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi

Wisata · 11 Feb 2021 14:57 WIB

Ada ‘Wulan Kapitu’, Bromo Tutup Sehari


					Ada ‘Wulan Kapitu’, Bromo Tutup Sehari Perbesar

SUKAPURA-PANTURA7.com, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) selaku pengelola wisata Gunung Bromo, akan menutup akses masuk menuju lautan pasir. Penutupan yang dikhususkan bagi pengguna kendaraan bermotor ini, berlaku sehari penuh.

Kepala Seksi Pengelolaan Wisata 1 TNBTS Sarmin mengatakan, penutupan akses kaldera Bromo aktif berlaku pada Jum’at (12/2/2021) mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 23.59 WIB. Penutupan berlaku di 4 pintu masuk sekaligus.

“Mulai nanti pukul 00.00 WIB hingga besok (Jum’at, red) pukul 23.59 WIB, wisatawan yang menggunakan kendaraan bermotor, baik kendaraan roda dua ataupun roda empat, dilarang masuk ke lautan pasir bromo,” terang Sarmin, Kamis (11/2/2021).

Penutupan pintu masuk bagi kendaraan bermotor, imbuhnya, bukan berarti wisata alam eksotik itu tak boleh dikunjungi. Apalagi saat ini berbarengan dengan libur Tahun Baru Imlek dan libur akhir pekan.

“Jadi wisatawan tetap bisa masuk dengan menggunakan transportasi lain, seperti menyewa kuda, naik sepeda angin atau berjalan kaki,” Sarmin menegaskan.

Kebijakan meliburkan alam Bromo dari kebisingan knalpot kendaraan bermotor, menurut Sarmin, karena bertepatan dengan wulan kapitu atau tradisi bulan ke tujuh. Momen ini selalu disakralkan oleh warga Suku Tengger Bromo.

“Kendaraan bermotor dilarang masuk ke kaldera karena bertepatan dengan tradisi wulan kapitu. Jadi selama wulan kapitu, biarkan alam bromo istirahat dan memulihkan diri,” tandas pria berkumis tipis ini.

Sterilisasi kaldera dari hiruk-pikuk kendaraan bermotor, diklaim Sarmin, berdasarkan kesepakatan bersama dari berbagai pihak. “Sudah ada koordinasi dengan tokoh adat masyarakat tengger, pelaku wisata dan pihak terkait lain,” ujarnya.

Sejauh ini, papar Sarmin, pihaknya masih tetap menerapkan peraturan ketat bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Gunung Bromo selama pandemi. Salah satunya, membatasi jumlah pengunjung hanya 30 persen dari jumlah normal.

“Selain itu, wisatawan yang datang wajib membawa surat keterangan hasil rapid antigen atau surat keterangan sehat, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” pungkas Sarmin. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dispar Lumajang Enggan Sebut Besaran Tiket Bagi Wisman

9 April 2025 - 13:31 WIB

Ribuan Wisatawan Datangi Tumpak Sewu hingga Puncak B29 di Lumajang

8 April 2025 - 11:59 WIB

Takjubnya Ahmad Dhani saat Kunjungi Jembatan Kaca Bromo, Sebut ‘Prototipe’ Surga

7 April 2025 - 22:21 WIB

Lebaran Ketupat, Ribuan Warga Tumpah Ruah di Pantai Mbah Drajid Lumajang

7 April 2025 - 17:23 WIB

Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember

5 April 2025 - 21:23 WIB

Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan

5 April 2025 - 20:40 WIB

Meski Wisata Ranu Regulo Dibuka, Jalur Pendakian Gunung Semeru Tetap Ditutup

4 April 2025 - 21:19 WIB

Wisata Jeep di Gunung Semeru Lumajang, Menyusuri Rute Bekas Erupsi 2021 Silam

4 April 2025 - 13:39 WIB

Lebaran Ceria di Gapuro Cafe, Nikmati Suasana Alam Bersama Keluarga

3 April 2025 - 20:02 WIB

Trending di Wisata