Menu

Mode Gelap
Oknum Guru PNS di Lumajang yang Lakukan Pelecehan Seksual Belum Jadi Tersangka Tiga Terdakwa Kasus Ganja di Lumajang Dituntut Beragam Remaja di Sumberasih Probolinggo Cabuli Tetangga, Korban Masih Berusia 6 Tahun Pemkab Jember Gelontorkan Beasiswa Kuliah Rp65 Miliar, Termasuk Bantuan Biaya Hidup Pemkab Pasuruan Anggarkan Rp40 Miliar untuk Perbaikan Ratusan Sekolah Rusak Nekad! Maling Motor ini Beraksi saat Siang Bolong di Jalur Pantura Kraksaan

Hukum & Kriminal · 17 Feb 2021 09:48 WIB

Pelaku Penganiayaan Diduga ODGJ, Ini Pengakuan Puteranya


					Pelaku Penganiayaan Diduga ODGJ, Ini Pengakuan Puteranya Perbesar

KRUCIL-PANTURA7.com, Penganiayaan dan pemberatan (anirat) yang dilakukan Djumali (63) warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo terhadap Satro (67) saudara ipar pelaku disayangkan keluarga pelaku.

Hal itu disampaikan Mardi, anak pelaku saat ditemui di ruang tunggu Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo, Selasa (16/2/2021) kemarin ketika menunggu ayahnya diperiksa penyidik Tindak Pidana Tertentu (Tipidter).

Mardi mengakui, sejatinya ayahnya memang memiliki gangguan kejiwaan atau disebut Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) sejak dua bulan terakhir. Kebiasaan sehari-harinya pun masih terbilang normal, jika ada tamu ke rumahnya, pelaku biasanya turut menemani bahkan sampai membuatkan kopi.

“Gangguan kejiwaan bukan karena faktor kecelakaan atau memiliki masalah pribadi. Tapi dua bulan terakhir bapak saya senang wiridan sampai berjam-jam, dari situlah kadang-kadang dia ngomong sendirian,” kata Mardi yang ditemani istrinya.

Perihal pembacokan, Mardi mengakui menyayangkan peristiwa tersebut karena korban dan istrinya sudah ia anggap layaknya orang tuanya sendiri. Sedangkan untuk motif pembacokan, kata dia, memang pelaku mengaku kalau dirinya dibunuh korban.

“Kalau untuk masalah (antara pelaku dan korban) memang tidak ada masalah sama sekali, hanya pengakuannya ke saya dia bilang mendengar bisikan kalau saya dibunuh. Celurit yang digunakan membacok, itu biasanya dibuat untuk potong rumput,” ungkap pria satu anak ini.

Sekadar informasi, pembacokan di Desa Betek terjadi Senin (15/2/2021) sekitar pukul 20.30 WIB. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami tujuh luka sobekan di bagian mulut dan lengan tangan kirinya.

Akibat luka tersebut, korban harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan. Rabu (17/2/2021) korban meninggal dunia usai banyak kehilangan darah saat menjalani operasi pembersihan kotoran senjata tajam. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Oknum Guru PNS di Lumajang yang Lakukan Pelecehan Seksual Belum Jadi Tersangka

16 April 2025 - 19:49 WIB

Tiga Terdakwa Kasus Ganja di Lumajang Dituntut Beragam

16 April 2025 - 19:33 WIB

Remaja di Sumberasih Probolinggo Cabuli Tetangga, Korban Masih Berusia 6 Tahun

16 April 2025 - 19:15 WIB

Nekad! Maling Motor ini Beraksi saat Siang Bolong di Jalur Pantura Kraksaan

16 April 2025 - 17:56 WIB

Darurat Curanmor di Kota Probolinggo, Sehari Dua Motor Matic Raib

16 April 2025 - 17:21 WIB

Oknum Guru Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Tempursari Dipecat

16 April 2025 - 14:51 WIB

Selamatkan Generasi Bangsa, Ratusan Ribu Pil Setan Dimusnahkan Kejari Probolinggo

16 April 2025 - 13:48 WIB

Oknum Guru di Tempursari Ancam Korban Tidak Diberi Nilai Jika Tidak Turuti Kemauannya

16 April 2025 - 12:39 WIB

Pelaku Kasus Pelecehan Seksual di Lumajang Berstatus PNS

15 April 2025 - 21:19 WIB

Trending di Hukum & Kriminal