Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Berita Pantura · 2 Mar 2021 12:09 WIB

Cabai Diserang Cacar, Petani Meradang


					Cabai Diserang Cacar, Petani Meradang Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Cuaca ekstrem belakangan ini membuat petani cabai rawit di Kabupaten Probolinggo merugi. Pasalnya, di musim penghujan ini banyak cabai yang membusuk karena terserang penyakit.

Hal ini disampaikan Muhammad Sukron, petani asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Sejak musim hujan tiba, tanaman cabai miliknya diserang cacar buah (Antraknosa). Cacar buah tersebut menyerang hampir menyeluruh, dari cabai rawit hijau dan merah.

“Seluas 250 meter persegi rusak baik cabai rawitnya yang masih hijau atupun sudah mulai merah sudah terlihat berwana kecoklatan seperti habis terbakar. Kalau sudah seperti ini, dijamin tidak laku,” kata Sukron, Selasa (2/3/2021).

Jika cabainya sudah diserang cacar, lanjut Sukron, alamat dirinya akan merugi dan tidak balik modal. Padahal, biaya untuk menanam cabai sebanyak 6.000 batang lumayan cukup besar jika dihitung dari awal membajak sawah.

“Membeli bibit cabai rawit, memberi pupuk, hingga memberi obat-obatan agar proses perkembangannya cepat, dan tidak gampang terkena penyakit. Terlebih saat itu harga pupuk mahal dan masih sulit didapat sudah habis biaya besar,” ungkapnya.

Dikatakan Sukron, hal tersebut berbanding terbalik jika penyakit yang menyerang cabai rawit masih dapat diatasi dengan obat-obatan yang dijual di pasaran. Tetapi untuk penyakit cacar ini, masih belum ada obat yang ampuh, baik untuk mencegah ataupun mengobatinya.

“Penyakit cacar ini memang sering terjadi setiap tahunnya, hanya saja di tahun 2021 ini cacarnya lebih awal datang. Yang seharusnya datang pada saat panen cabai hampir selesai, namun kali ini datang saat cabai masih belum terlalu sering dipanen, faktor hujan mungkin,” tutur dia.

Sekadar informasi, hujan yang terjadi belakangan ini sudah diprediksi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo. Petani diminta mewaspadai munculnya penyakit yang bisa merusak tanaman dan membuat hasil panen tidak maksimal. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan

26 Juli 2024 - 20:53 WIB

Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI

26 Juli 2024 - 20:36 WIB

Partai Golkar Keluarkan Surat Tugas ke Gus Haris – Ra Fahmi untuk Pilkada Probolinggo

26 Juli 2024 - 14:53 WIB

Nyaru Anggota TNI, Warga Blimbing Probolinggo Ploroti Janda asal Blitar

26 Juli 2024 - 13:32 WIB

KA Blambangan Express Catat Rekor, Tempuh Rute Terjauh Banyuwangi – Jakarta

25 Juli 2024 - 21:51 WIB

Trending di Berita Pantura