KRAKSAAN-PANTURA7.com, Maraknya pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) akhir-akhir ini disikapi para pembuat duplikat kunci. Terlebih, terjadinya kasus curanmor bisa membuat para ahli kunci menjadi sasaran polisi untuk melacak keberadaan para pelaku.
Hal ini disampaikan Abduh (53), tukang kunci (duplikat) di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, seringnya beredar postingan kehilangan sepeda motor belakangan ini sangat memprihatikan.
Sehingga, kata dia, untuk meminimalisir kasus pencurian tersebut, ia membuat kebijakan baru bagi siapa pun yang ingin menduplikat kuncinya. Bahkan, ia tidak segan mengusir orang tak dikenal jika tidak menuruti kebijakan di tokonya tersebut.
“Salah satunya, yang ingin menduplikat kunci atau membuat kunci cadangan ke saya harus membawa kunci yang asli, kalau tidak ya tinggal saya suruh cari ahli kunci lain selain saya meskipun orang itu memaksa,” kata Abduh, Minggu (7/3/2021).
Selain kebijakan itu, Abduh mengaku, tidak menerima pembuatan cadangan kunci melalui contoh saja. Seperti, hanya membawa fotokopi gambar kunci atau bekas kunci yang dikeringkan di sabun sebagai antisipasi maraknya pencurian.
“Banyak yang datang minta duplikat hanya bawa gambar, atau bawa sabun yang ada bekas tancapan kunci tapi saya tolak. Jika masih pelanggan tetap, saya persilakan tapi saya foto dulu orangnya dan tanda pengenalnya,” ungkap Abduh.
Abduh menanggapi, marakanya curanmor di wilayah Kecamatan Kraksaan khususnya salah satunya bisa dicegah untuk tidak memposting terlalu sering kendaraan di media sosial. Sebab, kata dia, pelaku bisa saja memantau targetnya melalui media.
“Kalau untuk kunci T yang biasanya sering digunakan, saya pribadi sama sekali tidak pernah menerima pesanan itu. Karena besi kunci T itu tidak sama dengan kunci biasanya dan menggunakannya juga harus terlatih dan kuat tenaga dan pembuatnya itu biasanya tukang pisau,” tutur Abduh. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT