Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Ekonomi · 12 Mar 2021 12:38 WIB

Harga Sapi Lokal dan Limousin Mulai Naik


					Harga Sapi Lokal dan Limousin Mulai Naik Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Sejak awal Maret lalu, harga sapi di sejumlah pasar sapi Kabupaten Probolinggo berangsur-angsur naik. Diprediksi kenaikan harga sapi itu akan terus berlangsung hingga bulan Ramadhan (April) mendatang.

Kenaikan harga itu terjadi pada seluruh jenis sapi. Namun, hanya sapi lokasi jenis Peranakan Ongole (PO) atau biasa disebut sapi Jawa dan Limousin yang paling menonjol. Sebab kedua jenis sapi itu paling populer dan diminati oleh warga Kabupaten Probolinggo. Baik untuk peliharaan atau kurban.

Harga sapi PO jantan berusia 2,5 tahun saat ini dibanderol sekitar Rp13 juta hingga Rp15 juta. Sedangkan untuk jenis sapi lokal betina berusia 2,5 tahun berada di kisaran harga Rp10 juta hingga Rp12 juta.

“Dari harga itu, sudah sejak bulan ini (Maret,red). Kalau sebelumnya, harga sapi lokal jantan itu Rp10 juta dan sapi betina dibanderol Rp8 juta. Namun, harga itu bisa berubah tergantung kondisi sapi itu sendiri,” kata Rozaqi, pedagang sapi asal Kecamatan Besuk, Jumat (12/3/2021).

Harga sapi Limousin juga naik. Menurut Zaqi, panggilan akrab Rozaqi, rata-rata kenaikan harga jenis limousin tidak jauh beda dengan sapi lokal. Hanya saja, harga dasar dari sapi limousin memang lebih mahal daripada sapi lokal.

“Kalo sapi lokal Rp15 juta, sapi limousin bisa seharga Rp20 juta atau bahkan lebih. Tergantung bagaimana kondisi, fisik, ukuran badannya dan yang terpenting kesehatan sapinya itu juga yang paling menentukan harganya,” ungkap Zaqi.

Naiknya harga sapi, kata Zaqi, memang biasa terjadi jika mendekati bulan Ramadhan. Rata-rata kenaikan itu akan bertahan sampai bulan Ramadhan bahkan bisa saja harganya lebih mahal lagi.

“Kan memang biasa, kalau hampir bulan puasa ya naik harganya. Apalagi penjualan kami selaku pedagang tidak maksimal sejak pandemi ini, prediksi saya harganya jauh lebih naik lagi saat masuk bulan puasa,” ujarnya. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi