Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Ekonomi · 16 Mar 2021 11:32 WIB

Harga Cabai Tembus Rp120 Ribu, Konsumen Meradang


					Harga Cabai Tembus Rp120 Ribu, Konsumen Meradang Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Semakin pedasnya harga cabai rawit membuat konsumen di kalangan pengusaha kuliner di sekitar Kota Kraksaan harus memutar otak. Terutama, bagi mereka yang produk olahannya banyak menggunakan cabai sebagai bumbu utama.

Suratmi (56) pemilik warung ayam geprek di Kelurahan, Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo merasakan dampak harga cabai yang masih melambung tinggi. Ia harus tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Aduh, mahal sekarang. Apalagi jualan ayam geprek bumbu yang paling utama itu memang cabai, Biasanya dulu cuma Rp20 ribu sekarang malah tembus Rp 120 ribu perkilo, padahal kemarin masih Rp100 ribu,” kata Suratmi, Selasa (16/3/2021).

Akibat meroketnya harga cabai, ia harus terpaksa mengurangi volume pembelian cabai sejak harganya melambung. Hal tersebut, agar ia tidak merugi terlalu banyak.

“Biasanya beli satu kilo setengah setiap harinya, tapi saat ini atau sejak beberapa hari terakhir, kalau beli cabai rawit di pasar hanya setengah kilo saja. Tapi risikonya, untuk memenuhi level kepedasannya jadi tidak maksimal,” katanya.

Terpisah, Kabid Perdagangan, Disperindag Kabupaten Probolinggo, Endang mengatakan, sudah berkondinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terkait melambungnya harga cabai dan minimnya stok cabai di wilayah setempat.

“Untuk mensiasati kebutuhan cabai pada pelaku usaha untuk sementara bisa menggunakan cabai kemasan yang dijual di supermarket atau toko lainnya. Karena harganya cabai itu cukup murah dibandingkan harga cabai rawit,” tutur Endang.


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher :A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi