Menu

Mode Gelap
Malam Terakhir Jelang Pencoblosan, Pria di Jatiroto Lumajang Ditangkap saat Hendak Bagi-bagi Uang Politik Uang Hantui Pilkada Pasuruan, 4 Orang Terjaring OTT KPU Kota Probolinggo Musnahkan 537 Lembar Surat Suara KPU Kabupaten Probolinggo Musnahkan Kelebihan Surat Suara, Termasuk Surat Suara untuk Pilkada Situbondo Innalilahi! Pria Paruh Baya di Lumajang Ditemukan Meninggal Mengenaskan Siapa Berani Ungkap Praktik Money Politics di Probolinggo? Satgas AMP Siapkan Hadiah Umroh

Pemerintahan · 13 Apr 2021 16:28 WIB

Besok, Penganut Aboge Jalani Puasa Pertama


					Besok, Penganut Aboge Jalani Puasa Pertama Perbesar

LECES,- Pemerintah telah menetapkan awal puasa bagi umat islam di Indonesia, jatuh pada Selasa (13/04/21). Meski demikian, ada sejumlah jamaah yang memiliki perhitungan berbeda dengan penetapan pemerintah.

Salah satunya, jamaah penganut islam Aboge atau Alif-Rebo-Wage (A-bo-ge). Jamaah ini menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1442 H, pada Rabu (14/04/21). Perhitungn penganut aboge merujuk pada kitab mujarobat.

Tokoh islam Aboge di Kabupaten Probolinggo, Kyai Buri Mariyeh mengungkapkan, awal ramadan bagi jamaah aboge berdasarkan perhitungan ‘Dan – Nam – Ru’, dimana bulan syura jatuh pada hari jum’at. Jika ditambah 6 hari, maka puasa akan jatuh pada Rabu, 14 April.

“Jika dhitung dengan pedoman kitab mujarobat, maka puasa akan dimulai besok. berselisih satu hari dari dengan penetapan dari pemerintah,” ujar Kyai Buri Mariyeh.

Dengan demikian, maka, jelas Mariyeh, jamaah aboge hari ini masih makan dan minum seperti biasanya. Selain itu, ibadah khusus saat bulan ramadan, seperti salat tarawih, belum dilakukan.

“Hari ini masih makan dan minum seperti biasanya. Nanti malam baru salat tarawih untu menjalani puas besok,” urai Mariyeh saat ditemui di kediamannya di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Tidak hanya dalam menentukan awal ramadan, menurut Mariyeh, dalam penentuan 1 Syawal atau lebaran, jamaah aboge juga berpedoman pada kitab mujarobat. “Sehingga nanti lebaran kami berselisih satu hari dengan ketetapan pemerintah,” jelasnya.

Di Kabupaten Probolinggo, menurut Mariyeh, jamaah aboge tersebar di sejumlah kecamatan. Diantaranya Kecamatan Leces, Dringu dan Tegalsiwalan. “ Namun yang terbanyak, memang disini (Leces, red),” pungkasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : Albafillah


 

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

24 November 2024 - 12:19 WIB

Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman

23 November 2024 - 15:44 WIB

Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024

22 November 2024 - 14:36 WIB

Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

21 November 2024 - 18:43 WIB

Tahun 2025, PAD Lumajang Ditargetkan Sebesar Rp422,3 Miliar

18 November 2024 - 15:49 WIB

Lumajang Programkan Makan Gratis Bergizi

18 November 2024 - 09:27 WIB

DPRD Probolinggo Sepakati 22 Propem Perda untuk 2025

15 November 2024 - 06:00 WIB

Perda Madin Ditolak Kemenkum, DPRD Lanjutkan dengan Penyelenggaraan Fasilitas Pesantren

14 November 2024 - 16:58 WIB

Soal Keterbukaan Informasi Publik, Pemkab Lumajang Dituntut Responsif terhadap Aspirasi Masyarakat

14 November 2024 - 16:34 WIB

Trending di Pemerintahan