KRAKSAAN,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiapkan sedikitnya 7 Ribu alat rapid antigen bagi santri pondok pesantren. Fasilitas ini disediakan seiring momentum kembalinya santri ke pesantren.
“Kalaupun nanti kurang kita bisa pengadaan sebanyak tiga lagi alat rapid antigen bagi santri pondok pesantren,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono sekaligus Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 setempat.
Menurut Shodiq, fasilitasi alat rapid antigen dilakukan sehubungan saat ini para santri sudah mulai kembali ke pondok pesantrennya masing-masing di Kabupaten Probolinggo. “Rapid antigen ini kami lakukan karena santri-santri akan kembali ke pondoknya usai libur lebaran,” jelasnya.
Shodiq menyebut, untuk santri-santri yang datang dari luar Kabupaten Probolinggo seharusnya sudah membawa hasil rapid antigen dari daerah asalnya. Ketika mereka datang di Kabupaten Probolinggo sudah dipastikan bahwa mereka tidak sedang menderita atau sedang tidak positif Covid-19.
“Santri yang akan kembali ke pondok kita fasilitasi untuk rapid antigennya di fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas-puskesmas terdekat dari rumahnya. Santri yang dari luar dan mau masuk pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo sudah harus membawa hasil rapid antigen yang maksimal tidak boleh lebih dari 5 hari,” terangnya.
Lebih lanjut Shodiq menjelaskan penyediaan alat rapid antigen bagi santri yang akan kembali ke pondok pesatrennya ini dilakukan dalam rangka untuk memutus mata rantai penularan dari Covid-19. “Kita berharap tidak terjadi kluster-kluster baru Covid-19 di pondok pesantren,” tegasnya.
Shodiq menambahkan apabila dari rapid antigen hasilnya positif, santri yang bersangkutan akan diisolasi sambil menunggu swab PCR. Jika hasil swab PCR positif Covid-19, maka santri tersebut akan dilakukan karantina selama 14 hari di rumah sehat Kabupaten Probolinggo.
“Kita berharap dengan adanya rapid antigen bagi santri ini, fenomena kenaikan kasus setelah adanya libur lebaran dan sebagainya tidak terjadi. Harapan kita upaya ini bisa menekan angka penularan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo,” pungkas dia. (Adv)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah