Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Pendidikan · 25 Mei 2021 18:40 WIB

Kota Probolinggo Gelar Sekolah Tatap Muka, Guru Wajib Vaksin


					Kota Probolinggo Gelar Sekolah Tatap Muka, Guru Wajib Vaksin Perbesar

MAYANGAN,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo mulai menerapkan sekolah tatap muka (STM) di tingkat SLTP dan SD, baik negeri maupun swasta. Namun pembelajaran tatap muka yang dimulai sejak Senin (24/5/21) ini, sifatnya masih sebatas uji coba.

Pada hari kedua STM, Selasa (25/5/21), Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zaenal Abidin, meninjau proses pembelajaran tatap muka dengan menggelar inspeksi mendadak (Sidak). Wali Kota sidak di 2 lokasi berbeda.

Dua sekolah itu meliputi SMPN 2 Kota Probolinggo, dan SDN Sukabumi 2 Mayangan. Wali Kota meninjau penerapan protokol kesehatan (prokes) seperti pemakaian masker, cek suhu tubuh, serta penyediaan fasilitas cuci tangan di depan ruang kelas.

Wali Kota menjelaskan, pembelajaran tatap muka digelar setelah mendapat persetujuan dari wali murid. Namun menurutnya, selain penerapan prokes, ada sejumlah pembatasan yang diberlakukan.

Dijelaskannya, dalam STM ini sekolah menerapkan sistem shift. Setiap pembelajaran dibatasi maksimal 2 jam dan jumlah siswa dalam 1 kelas hanya 50 persen dari kapasitas normal. Selain itu, siswa wajib diantar dan jemput oleh orang tuanya.

“Kita berharap komitmen wali murid maupun orang tua, agar pembelajaran tatap muka ini dapat terus terlaksana. Meski demikian, jika orang tua menginginkan belajar dari rumah, sekolah akan tetap melayani,” kata Wali Kota.

Wali Kota menjamin, STM tidak akan menjadi klaster baru penyebaran virus korona. “Kasus Covid-19 di Kota Probolinggo sudah terkendali, para tenaga pendidik di setiap sekolah juga sudah divaksin,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Muhammad Maskur menyebut, STM memang sudah dirindukan oleh siswa. Sebab metode STM dinilai lebih efektif dibandingkan sekolah via dalam jaringan (daring).

“Respon waliurid tentang dimulainya pembelajaran tatap muka ini cukup baik, sehingga kita berusaha agar pembelajaran tatap muka terus terlaksana. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat,” ujar Maskur.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Cegah Terulangnya Kasus Supriyani, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Siap Dampingi Guru

5 November 2024 - 16:14 WIB

Cegah Perundungan, Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Masifkan Pendidikan Hukum ke Pelajar

7 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi

7 September 2024 - 20:48 WIB

Top! 13 Kontingen Pelajar Harumkan Nama Lumajang di Olimpiade Nasional

22 Agustus 2024 - 16:44 WIB

Duh! 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah

16 Agustus 2024 - 19:38 WIB

Bahayakan Siswa, DPRD Kabupaten Probolinggo Kecam Pembiaran Kerusakan SDN Bimo 

8 Agustus 2024 - 20:55 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Duh! Jumlah Penderita HIV di Lumajang Capai 2.103 Orang

6 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Trending di Pendidikan