Menu

Mode Gelap
Resmi! KPU Tetapkan Gus Haris – Ra Fahmi Pasangan Bupati – Wakil Bupati Probolinggo Terpilih Imbangi Persekap Kota Pasuruan 1 – 1, Persipro 1954 Lolos ke Babak Selanjutnya Penderita DBD di Kota Probolinggo Meroket, Capai 490 Kasus Sah, KPU Pasuruan Resmi Tetapkan Rusdi-Shobih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Luka Parah, Pemuda di Lekok Dibacok di Teras Rumah Tetangga Masyarakat Lumajang Diminta Bisa Bedakan Pupuk Legal dan Ilegal

Ekonomi · 12 Jul 2021 20:53 WIB

PPKM Darurat, Harga Cabai Rawit Melonjak


					PPKM Darurat, Harga Cabai Rawit Melonjak Perbesar

MAYANGAN,- Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, berdampak terhadap naiknya harga sejumlah komoditas dapur di Kota Probolinggo. Sebab, komoditas dari luar daerah tidak leluasa masuk ke pasar lokal.

Pantauan PANTURA7.com, Senin (12/7/21), salah satu komoditas yang kini harganya meroket adalah cabai rawit merah. Di Pasar Baru Kota Probolinggo, harga komoditas ini menyentuh Rp70 ribu per kilogram (Kg).

Komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga adalah tomat. Saat ini harga bahan pelengkap sambal itu Rp 14 ribu/Kg. Padahal harga pekan pekan lalu hanya Rp5 ribu/Kg.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Baru, Suliana menduga, tingginya harga tomat dan cabai rawit disebabkan petani berkurang lantaran banyak tanaman petani yang rusak.

Kondisi itu, lanjut dia, diperparah dengan pemberlakuan PPKM Darurat di seluruh Pulau Jawa dan Bali. Alhasil, distribusi cabai dari luar ke pedagang di Kota Probolinggo tersendat.

“Selain cabai rawit, cabai kecil hijau juga naik yakni Rp30 ribu/Kg, sebelumnya Rp25 ribu/Kg. Cabai naik, pembeli juga menurun drastis, karena masyarakat kan tidak bisa keluar rumah,” paparnya.

Yang membuatnya bingung, sejumlah komoditas dapur justru mengalami penurunan harga jual. “Cabai merah besar dan cabai hijau besar saat ini hanya Rp15 ribu, padahal harga sebelumnya sempat Rp60 ribu/Kg,” keluhnya.

Pedagang lain, Hosnawiah mengatakan, naiknya harga cabai dan sepinya pembeli dikarenakan banyak pemilik usaha kuliner yang tutup karena aturan PPKM.

Selain itu, pedagang asal Kecamatan Wonoasih itu menambahkan, banyak warga yang enggan keluar rumah dan lebih memilih belanja di pedagang keliling.

“Saya berharap PPKM Darurat ini segera berakhir dan jalan-jalan dapat kembali di buka. Sejak PPKM diterapkan, omset penjualan pedagang turun drastis,” ucapnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Cabai Rawit di Kota Pasuruan Tembus Rp 120 Ribu Per Kilogram

7 Januari 2025 - 15:23 WIB

Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Melesat hingga Rp100 Ribu/kg

6 Januari 2025 - 20:00 WIB

Nataru, Harga Telur Ayam di Lumajang Naik

26 Desember 2024 - 12:30 WIB

Harga Minyak Goreng dan Telur Melonjak di Pasar Winongan Pasuruan

25 Desember 2024 - 11:53 WIB

Harga Daging Sapi dan Ayam Potong Menjelang Nataru di Lumajang Stabil

23 Desember 2024 - 12:26 WIB

Menjelang Natal, Cemara Poa-poa di Prigen Banjir Pesanan

22 Desember 2024 - 16:06 WIB

Hobi Antarkan Warga Tegalsiwalan Raup Cuan, Kini Budidayakan 100 Varietas Anggur

21 Desember 2024 - 21:46 WIB

Petani Milenial Lumajang Berhasil Ekspor Ubi Jalar ke Tiga Negara Asia

16 Desember 2024 - 15:38 WIB

UMK Kota Probolinggo Tahun 2025 Diusulkan Naik 6,5 Persen, jadi Rp 2.876.656

12 Desember 2024 - 16:56 WIB

Trending di Ekonomi