Menu

Mode Gelap
Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi

Ekonomi · 20 Jul 2021 17:42 WIB

Hingga Hari H, Penjualan Kambing Qurban Tetap Lesu


					Hingga Hari H, Penjualan Kambing Qurban Tetap Lesu Perbesar

MAYANGAN,- Penjualan hewan qurban di Kota Probolinggo tahun ini benar-benar tak menguntungkan pedagang. Hingga Hari Raya Idul Adha tiba, penjualan hewan qurban tetap sepi.

Salah satu pedagang hewan qurban di Jl. Hayam Wuruk Kecamatan Mayangan, Bahri menjelaskan, dari total 106 ekor kambing dan domba yang ia jual tahun ini, hanya laku 103 selama 21 hari.

Harga domba yang dijual berada di kisaran Rp2 hingga Rp3,4 juta per ekor. Sementara harga jual kambing, Rp500 ribu hingga Rp1juta lebih lebih mahal daripada harga domba.

“Harga kambing dan domba tahun ini agak meningkat selisih sekitar Rp400 ribu dibandingkan tahun lalu,” kata Bahri, Selasa (20/7/21).

Menurutnya, hewan qurban yang ia jual merupakan piaraan sendiri yang memang dipersiapkan untuk hari raya Idul Adha. Hanya ia tak menyangka jika penjualan kambing dan domba di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bakal anjlok.

“Penjualan kambing tahun ini menurun dari tahun sebelumnya karena dampak PPKM Darurat,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pedagang kambing asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, yang berjualan di Jl. Sunan Ampel, Kedopok, Slamet (37). ia mengaku bahwa penjualan hewan qurban tahun ini menurun drastis dari tahun sebelumnya.

Jika pada Idul Adha sebelumnya ia mampu menjual 60 ekor kambing dan domba, namun tahun ini ia hanya mampu menjual 13 ekor kambing saja.

“Turun drastis dari tahun sebelumnya. Kambing yang saya jual tahun ini paling besar Rp5,2 juta dan yang kecil Rp2,5 juta, itupun masih banyak yang nawar,” papar dia.

Meskipun penjualan menurun drastis, namun ia tetap bersyukur dapat tetap berjualan kambing untik kebutuhan qurban. “Meskipun hanya terjual 13 ekor, namum kambing titipan orang yang di jual ini tetap laku” ungkapnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Trending di Ekonomi